TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN - Usman, suami Siti Zainab, tiba-tiba menghilang. Itu terjadi 20 tahun silam.
Ketika itu, mereka masih menjadi TKI di Malaysia. Keluarga menganggap Usman meninggal.
Siti Zainab kemudian pulang kampung pada 1992. Kepulangan itu sekaligus untuk menuruti permintaan ibunya yang sedang sedang sakit.
Zainab datang sembari menggendong balita dua tahun. Dialah Syarifuddin atau yang kini biasa dipanggil Sipul.
Siti Zainab juga dalam keadaan hamil. Usia kandungannya memasuki tiga bulan.
Kini, sang bayi di kandungan itu telah menjadi pemuda berumur 20 tahun. Namanya Ali Ridlo atau biasa dipanggil Edo.
Selama mengandung hingga kini, Usman tak ada di samping Siti Zainab.
Menurut Siti Halimah, ketika itu sang adik menceritakan, suaminya yang berasal dari Bugis itu hilang tak diketahui rimbanya.
Meski susah, kata Halimah, adiknya ketika tampak tegar. Setidaknya ketegaran itu terlihat dari caranya menceritakan nasib di Malaysia.
Zainab yang telah menjanda dan ingin memenuhi kebutuhan kedua anaknya, kemudian pamit menjadi TKI. Tapi, kali ini bukan ke Malaysia, melainkan ke Arab Saudi.
Keluarga tidak bisa mencegah. Mereka malah merasa senang ketika Zainab untuk pertama kali mengirim uang untuk kebutuhan kedua anaknya, yang dititipkan pada Halimah. Itu terjadi pada 1997.
“Setelah itu, dia berjanji akan mengirim lagi. Katanya sih saat mau Lebaran,” ungkapnya.
Setelah tidak ada kabar lagi dari Zainab, pihak keluarga juga kesulitan menghubungi. Sekali muncul kabar, keluarga dibuat syok.
“Ada kabar adik saya, ditangkap polisi,” kata Halimah. (idl)