Laporan Wartawan Pos Kupang, Adiana Ahmad
TRIBUNNEWS.COM, MBAY -- Ikan mentah asal Larantuka, Kabupaten Flores Timur yang beredar di Kabupaten Nagekeo, positif berformalin.
Fakta itu terungkap setelah sampel ikan asal Larantuka yang dibawa pedagang diuji di laboratorium Ende maupun Denpasar oleh pihak Kepolisian Resort Ngada.
Kepala Bagian Ekonomi Setda Nagekeo, Agus Fernandes yang dihubungi Selasa (21/4/2014) malam, mengatakan, sampel ikan yang diuji di Kupang maupun di Denpasar berasal dari Larantuka.
"Ikan itu dari Larantuka melintasi Boawae dan ditahan petugas di sana karena dicurigai ikan berformalin. Saat itu ada polisi. Diambil sampel dan diuji di Kupang dan Denpasar. Di Kupang hasilnya negatif. Tapi di Denpasar Positif," kata Agus.
Agus menambahkan hasil uji lab yang menyatakan sampel ikan dari nagekeo positif mengandung formalin, baru berupa informasi. Sedangkan pemberitahuan resmi dari pihak kepolisian belum ada.
Menindaklanjuti temuan itu kata Agus, pemerintah melalui Dinas Peindustrian dan perdagangan akan meningkatkan pengawasan lalui lintas ikan yang masuk ke Nagekeo. Sedang persoalan hukumm, katanya, diserahkan kepada pihak kepolisian.
Hasil uji laboratorium tersebut menguatkan dugaan masyarakat selama ini bahwa ikan dari luar yang masuk ke wilayah Nagekeo sudah berformalin.
Selama ini ikan dari luar Nagekeo banyak beredar di Wilayah tengah Nagekeo seperti Boawae dan sekitarnya. Ada juga yang ke Mbay, ibukota Kabupaten Nagekeo.*