News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

70 Gram Perhiasan Emas Kakak Bupati Bone Dicuri

Editor: Budi Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Pramuniaga memperlihatkan gelang emas di Toko Emas Banda Baru yang terletak di Mega Mall, Batam, Senin (13/5/2013). Turunnya harga emas satu bulan terakhir membuat investasi emas mangalami kenaikan. Penjual mengaku terjadi kenaikan sebesar 20 persen pembeli, rata-rata masyarakat menginvestasikan dalam bentuk emas 24 karat. Harga emas di Batam mencapai Rp 460 ribu per gramnya. TRIBUN BATAM/ARGIANTO DA NUGROHO

7

TRIBUNNES.COM.WATAMPONE, -  Rumah Kepala Dinas Kesehatan Bone dr Andi Kasma Mahdin Padjalangi (53), di Jl Besse Kajuara No 3, Watampone, Bone, Senin (5/5) sekitar pukul 11.30 Wita, digasak pencuri.

Setidaknya 70 gram perhiasan emas milik  hilang bersama delapan dokumen penting milik sahabat karibnya, Kartini Haruna (51), yang tersimpan di rumah dinas yang hanya berjarak sekitar 50 meter dari Kantor Dinas Kesehatan Bone dan Puskesmas Tenriawaru, Taneteriattang, Watampone.

Dokter Kasma adalah kakak kandung Bupati Bone Andi Baso Fashar Mahdin Padjalangi ini. Sebelum menjabat kadis dia Direktur RSUD Tenriawaru Bone dan  Direktur RS Sayang Rakyat di Biringkanaya, Makassar.

Ibu dokter adalah anak ketujuh dari 10 anak kerabat Arung Bone, Andi Mahdin Padjalangi. Bupati anak kedelapan, dan Andi Yaqkin, anggota DPRD Sulsel adalah anak kesembilan.

"Saya sedang di kantor waktu kejadian," kata ibu dokter kepada Tribun, Senin (5/5/2014) sore, kata dokter menunjuk rumah bercat kuning menyala itu.Kantor dr Kasma berada di Jl Jend Ahmad Yani, atau lebih dikenal dengan Jalan Makassar, Watampone. Jarak rumah dan kantir hanya dibatasi tembok, dan sepelemparan baru.
 "Rumah dalam keadaan kosong. Anak Saya tinggal di Makassar dan di Bandung," ungkap Kasma.

Diceritakannya, dirinya hanya tinggal bertiga di rumahnya, yakni Ana yang bekerja di salah satu Puskesmas di Watampone dan Kartini Haruna sebagai stafnya di Dinas Kesehatan. "Saya, Kartini dan Ana keluar dinas. Keduanya ke kantornya masing-masing." ungkapnya.

Kasma juga menceritakan, kawanan pencuri tidak mengambil uang di rumahnya dan hanya mengambil perhiasan yang Dia taksir hingga Rp 200 juta lebih serta barang berharga milik stafnya yang tinggal seatap.

"Tidak ada uang yang diambil, karena tidak ada uang tunai di rumah saya. Uang pribadi semuanya ada di rekening. Hanya kebutuhan sehari-hari saja yang selalu dibawa," katanya.

Dijelaskannya, adanya pencuri yang masuk ke dalam rumahnya dan mengambil sejumlah perhiasan miliknya itu dari informasi warga sekitar yang masuk ke telepon sopirnya." Jadi sopir Saya yang ditelepon, kemudian ditanya ke Saya," ungkapnya usai melaporkan kejadian ini di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Mapolres Bone, Jl  Yos Sudarso, atau Jalan Bajoe.

Saat melapor, terlihat Kasat Reskrim Polres Bone, Ajun Komisaris Ali Tahir.

Hingga kini, identitas kawanan pencuri belum  diketahui pihak kepolisian. Namun, berdasarkan hasil penyenyelidikan dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), pelaku masuk dengan cara mencungkil grendel pintu depan.

Hasil penyidikan sementara, pelaku diduga mengacak-acak semua isi almari di rumah korban. Pelaku juga masuk ke kamar Hj Kartini Haruna di sebelah kamar Bu Dokter.

Pascapencurian di rumahnya sejumlah staf Dinas Kesehatan dan warga sekitar mendtangi rumahnya. Nampak petugas Polsekta Taneteriattang melakukan olah TKP.

Dalam catatan Tribun, kasus pencurian dan perampokan di Watampone adalah kali ke tiga sepanjang bulan Januari-Mei 2014.

Numun itu kejadian pertama diawal Mei. Sebelumnya, aksi perampokan juga terjadi dirumah mantan istri seorang anggora Polri, Jl Veteran, Kelurahan Bukaka, Kecamatan Taneteriattang.(ziz).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini