News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kesal Dengan BPLS Korban Lapindo Blokir Akses Pintu Masuk

Editor: Budi Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Massa dari Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) berunjuk rasa di depan Istana Negara menuntut penyelesaian kasus lumpur Lapindo, Jakarta, Senin (29/4/2013). Menjelang 7 tahun musibah lumpur Lapindo Jatam menilai anak-anak korban lumpur Lapindo terancam masa depannya karena tersendatnya penyelesaian maslah tersebut. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

 TRIBUNNEWS.COM.SIDOARJO - Korban lumpur yang kesal dengan Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) memblokir akses pintu masuk di setiap tempat pekerja melakukan pengerjaan tanggul seperti di titik 25, 41, dan 42.

 Pemblokiran dilakukan warga usai bertemu dan memaki-maki Humas BPLS Dwi Nanto yang berada di lokasi aksi. Korban lumpur memblokir pintu masuk dengan barang seadanya. Seperti di titik 42, warga dengan ramai-ramai mengangkat gelondongan pipa kemudian ditaruh di depan pintu masuk titik 42.

 Selain itu, warga juga mengikat portal serta menutupinya dengan 'gedeg' agar tidak bisa dilewati.

 "Pokoknya BPLS tidaki boleh melakukan aktivitas di tanggul sebelum lahan dilunas," kata Jumanto salah satu warga.

 Tak hanya melakukan penutupan akses pintu masuk, korban lumpur juga mensweeping di ruangan biasa ditempati pekerja dan keamanan tanggul. "Ayo sekarang mencari karyawan. Kalau ada kita suruh keluar dari sini," teriak salah warga dengan nada kesal.

 Sampai kapan diblokir akses pintu masuk untuk pekerja BPLS? Jumanto mengaku sampai ada pelunasan ganti rugi. "BPLS baru boleh melakukan aktivitas jika kami sudah dibayar. Ini masih lahan korban lumpur," tandasnya.

 Pintu masuk yang diblokir akan dijaga secara bergantian agar pekerja dari BPLS tidak bisa bekerja.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini