Ibu tiga anak itu tidak menyangka, ejekan itulah yang membuat Sari enggan bersekolah kembali. Sari stres dan tidak tahan dengan ejekan itu.
Gadis yang kini berusia 14 tahun itu berhenti sekolah ketika duduk di bangku kelas dua.
Chamidah ikut-ikutan stres karena anak pertamanya itu tidak memiliki ijazah.
Dia bingung bagaimana nanti Sari akan mendapatkan pekerjaan tanpa ijazah.
Menurutnya, Sari gadis yang tidak melawan saat diintimidasi teman-temanya.
Dia memilih diam dan menangis ketika mendapatkan ejekan. Chamidah sudah berulang kali menasihati Sari agar melawan saat ejek orang. Namun Sari bergeming. Dia diam, tetapi menangis.
”Anak saya yang pertama mirip ayahnya. Putih dan cantik. Dia pendiam. Saya tidak bisa marah kepadanya karena saya mengerti dia memulai hidup di pengungsian yang serba susah. Saya kasihan padanya,” kata Chamidah dengan mata menerawang.