Laporan wartawan Tribun Manado Finneke Wolajan
TRIBUNNEWS.COM, TONDANO - Tingginya kasus rabies yang terjadi membuat Kabupaten Minahasa masuk kategori daerah endemik penyakit rabies.Pihak Dinas Kesehatan tak bisa bergerak sendiri untuk menanggulanginya.
"Harus lintas sektor. Pencegahan dilakukan oleh Dinas peternakan berupa suntikan baksin pencegah. Kami hanya menindak kasus yang telah menyerang manusia, " ujar Kepala Dinas Kesehatan, Yuliana Kaunang, Selasa (3/6/2014).
Data yang tercatat di Dinas Kesehatan Pemkab Minahasa, pada tahun 2013 tercatat ada 499 kasus gigitan hewan rabies dan tujuh orang meninggal. Serta data terakhir tahun 2014, tercatat sebanyak 188 kasus yang terjadi, dan satu orang meninggal.
"Kasus di Minahasa memang banyak, makanya masuk daerah endemik rabies," jelasnya.
Dikatakannya, masyarakat yang terdaftar di Jamkesmas atau sekarang disebut BPJS kesehatan, bisa mendapat suntikan gratis jika telah terserang rabies. Namun jika stok vaksin masih ada.
"Tahun 2013 lalu kami punya 1000 stok vaksin untuk 250 orang," tuturnya.
Ia menjelaskan, ciri-ciri orang yang terkena virus mematikan tersebut yakni panas, sakit kepala, lemas, berair liur, takut air dan teriak-teriak.
"Orang yang terkena rabies CSR 100 persen mati pasti meninggal. Perjalanan virus ini menyerang susunan saraf pusat," terangnya.
Kaunang menyarankan, masyarakat yamg terkena gigitan atau cakaran hewan pembawa rabies berupa anjing dan kucing, lukanya agar dicuci dengan sabun.
Bukan seperti kebanyakan dilakukan orang yang menaruh lemon atau cuka. Lalu disiram air mengalir 10 - 15 menit.
"Untuk hewannya, dijaga dan diberi makan dengan baik. Diikat selama 14 hari. Jika tak mati berarti aman. Tapi jika mati, potong kepala si hewan dan periksa lab. Jika positif, berarti harus disuntik (orang yang digigit anjing tadi), " terang Kaunang.
Sebelumnya, pihak Dinas Peternakan dalam hal ini Kepala Seksi Pengamanan Ternak dan Bahan Hasil Ternak, Ferri Moningtja mengatakan jika ditemui kasus rabies, diharapkan agar segera melapor ke Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Pemkab Minahasa yang berlokasi di Sasaran Tondano.
"Masyarakat melapor dulu ke Kumtua atau Lurah setempat, dari mereka baru ke kami. Makanya butuh sikap pro aktif pemerintah setempat. Ini dilakukan agar koordinasi terkalin dengan baik, serta proses vaksinasi berjalan dengan baik, " ungkapnya.
Ia menambahkan pihaknya punya jadwal sendiri untuk melakukan vaksin, tapi jika terjadi kasus, di wilayah tersebut akan diprioritaskan terlebih dahulu.