News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mapolsek di Poso Diberondong Tembakan Orang Tidak Dikenal

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mapolsek Poso Pesisir Utara diberondong tembakan orang tidak dikenal, Senin (9/6/2014) sekitar pukul 19.40 WITA.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Agus Rianto menjelaskan bahwa kejadian bermula saat sejumlah anggota polisi di Mapolsek Poso Pesisir akan melaksanakan ibadah salat isya.

"Pada saat itu baru beberapa saat dikumandangkan adzan isya dan sedang melakukan persiapan salat isya," ungkap Agus di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (10/6/2014).

Setelah ada penembakan tersebut, anggota yang sedang bertugas langsung melakukan tembakan balasan.

"Karena malam hari tidak diketahui sumber tembakan, anggota kita berupaya mempertahankan diri dan kesatuannya, karena Mapolsek merupakan simbol dan lambang negara yang harus dipertahan," ungkapnya.

Tidak ada korban jiwa dalam serangan misterius tersebut. Ada seorang anggota yang terkena serpihan peluru di kakinya.

Kemudian, Kapolda Sulawesi Tengah langsung memimpin olah tempat kerja perkara. Ditemukan beberpa selongsong peluru dengan jarak 100 meter dari Mapolsek tersebut.

"Saat ini masih dalam pendalaman selongsong tersebut untuk mengetahui dari jenis senjata apa," ungkapnya.

Belum diketahui siapa pelaku dan motif penyerangan tersebut. Kepolisian meyakini bila pelakunya lebih dari satu orang dikarenakan ada dua jenis selongsong berbeda yang ditemukan di lokasi kejadian.

"Kita tidak bisa memastikan berapa jumlah pelaku dan dari mana arah tembakan karen kejadian malam hari. Tetapi ada dua jenis selongsong berbeda, kalau melihat itu minimal pelaku lebih dari satu orang," ungkapnya.

Belum bisa dipastikan bila penembakan dilakukan kelompok teroris yang selama ini berlatih di wilayah Poso. Belum bisa dipastikan juga apakah peristiwa tersebut terkait dengan aktivitas Pemilihan Presiden yang kini memasuki tahap kampanye.

"Banyak kemungkinan yan bisa dikaitkan, tetapi kita tidak bisa berspekulasi," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini