TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Kinerja pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Cianjur menjadi sorotan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Cianjur terutama di Ramadan ini.
Pasalnya tak dimungkiri jika selalu ada temuan dan laporan tentang ketidakdisiplinan PNS seperti keterlambatan masuk kerja dan keluyuran di jam kerja di Ramadan ini.
"Sejauh ini kami sendiri sudah dua kali melakukan operasi PNS. Hasilnya pasti ada saja ya. Terakhir saja, Mei kemarin kami mendapat 15 orang. Waktu pertama sekitar Desember 2013, jumlahnya lebih banyak di atas 20 orang," ujar Kepala Satpol PP Kabupaten Cianjur, Tohari Sastra, ketika ditemui Tribun di kantornya, Kamis (3/7).
Dikatakan Tohari, sejumlah PNS yang terjaring operasi PNS itu banyak ditemukan di di mall dan di pasar ketika jam kerja. Menurutnya, kebanyakan PNS perempuan yang kerap kedapatan tidak di tempat kerja ketika jam kerja. Mereka kebanyakan berdalih disuruh atasannya untuk berbelanja.
"Keluyuran ketika jam kerja tanpa ada alasan yang jelas itu tidak boleh. Kalau jam pulang itu tidak jadi masalah, kalau ketika jam kantor harus ada izin dari pimpinannya. Karena itu PNS yang terjaring kami kembalikan ke atasan di dinasnya," ujar Tohari.
Selain itu, lanjut Tohari, pihaknya juga melaporkan temuan itu ke Inspektorat Daerah Kabupaten Cianjur dan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Cianjur.
Sebab kedua lembagai itu memiliki kewenangan untuk menindaklanjuti ketidakdisiplinan PNS tersebut.
"Rencana kami akan melakukan razia PNS lagi terutama yang membolos kerja dan keluyuran ketika jam kerja terutama di Ramadan ini. Memang ini kegiatan rutin dan pasti saja ada yang seperti itu," ujar Tohari. (cis)