TRIBUNNEWS.COM,YOGYA - Beberapa tahun terakhir Stadion Mandala Krida terkesan dipandang sebelah mata oleh masyarakat Yogyakarta.
Penyebabnya, wajah Mandala Krida terkesan tua dan rapuh. Begitupun fasilitas di dalamnya pun juga tak terlalu mendukung aktifitas keolahragaan di dalamnya.
Apalagi saat kini di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sendiri telah ada dua stadion pesaing yaitu lebih tampak gagah dan terkesan mewah.
Kedua stadion tersebut adalah Stadion Maguwoharjo di Sleman dan Stadion Sultan Agung, Bantul.
Namun siapa sangka, dulunya Mandala Krida sempat berjaya di Yogyakarta bahkan hingga level nasional.
Apalagi ketika melihat sejarah stadion ini yang sudah berdiri sekitar tahun 1976, tentu Maguwoharjo dan Sultan Agung masih berada di bawah Mandala Krida.
Kini, Mandala sedang berbenah dengan mengalami renovasi di dalamnya.
Setelah set plan dirampungkan 2012 lalu, proses renovasi sudah mulai dilakukan 2013.
Kini, di Bulan Juli tahun 2014 ini proses renovasi kembali dilanjutkan secara bertahap.
"Tahun lalu renovasi difokuskan pada sisi luar stadion berupa perbaikan pagar dan pembangunan lapangan voli pasir serta fasilitas pendukung," kata Kepala Balai Pemuda dan Olahraga (BPO) DIY, Edy Wahyudi.
Menurut Edy, renovasi tahun ini akan mulai menyentuh bangunan utama Stadion Mandala Krida sendiri.
Konsentrasi renovasi adalah merubuhkan tribun sisi selatan dan timur kemudian akan kembali membangun tribun baru namun dengan sistem dua tingkat.
Selain itu, tahun ini pihak pengelola juga akan meratakan salah satu area di sisi selatan stadion untuk dibangun sarana fasilitas olahraga panjat tebing.
Begitupun lapangan voli pasir akan disempurnakan dengan penambahan atap di bagian tribun penonton.
"Khusus pembangunan tribun stadion tahun ini baru tahap penyelesaian struktur, belum sampai tahap final berupa penambahan atap," imbuh Edy.
Setelah rencana pembangunan tribun selatan dan timur selesai maka akan dilanjutkan dengan tribun lainnya.