TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI-Sunar (50), warga dusun Sukorejo, Desa Lemahbang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi tewas tertabrak kereta api, saat beristirahat di pinggiran rel kereta api, Selasa (8/7/2014) siang.
Diduga, Sunar yang sedang istirahat sambil duduk di atas rel usai memanen padi di area persawahan di Desa Lemahbang Dowo, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi tidak mendengar kedatangan kereta api Probowangi yang melaju kencang dari arah selatan.
"Kemungkinan dia ngantuk dan tertidur sampai tak mendengar klakson kereta dan teriakan warga. Dia sempat berdiri, tapi belum sempat menghindar sudah tertabrak," kata Mahdi (56) seorang saksi mata.
Mahdi menambahkan, sebelumnya dia sempat bersama korban minum kopi di warung yang berada di sekitar lokasi.
"Waktu itu sempat ngeluh kepalanya pusing. Lalu setelah ngopi mau balik ke sawah meneruskan pekerjaan," lanjutnya.
Dodik, seorang saksi mata lainnya mengutarakan hal yang hampir sama.
Korban yang duduk di atas rel memegangi kepalanya dan sepertinya tidak mendengar klakson yang dibunyikan oleh masinis kereta.
"Saya keploki (tepuk tangan) dan teriak-teriak dia gak berdiri. Setelah dekat baru berdiri dan akhirnya tertabrak," ucapnya.
Akibat tertabrak loko kereta, tubuh Sunar tercerai berai. Petugas dan warga sekitar cukup kesulitan untuk memunguti beberapa bagian tubuh yang tercecer di rel.
Oleh petugas, tubuh Sunar kemudian dibawa ke rumah sakit sebelum kemudian dibawa ke rumah duka di Singojuruh.