TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Terkait masih adanya buta aksara di Wilayah Bali, Anggota Komisi X DPR-RI, Nurul Komar meminta kepada Pemerintah Provinsi Bali untuk bisa memeranginya.
Mengingat dari 8,6 juta masyarakat di Indonesia termasuk Bali dan beberapa wilayah lainnya diketahui belum terbebas dari Buta Aksara.
“Saya ingin bertanya kepada Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta. Budaya sudah dikelola dengan baik untuk wisatawan, alangkah indahnya jika buta aksara juga diberantas,” ujar pria yang dikenal sebagai mantan Komedian ini di Gedung Wiswa Sabha, Senin (14/7/2014).
Komar juga menginginkan agar Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, bisa mendeklarasikan penuntasan buta aksara di Bali. “Kapan bapak buat gebrakan yang monumental, agar Bali bebas buta aksara. Mengingat jika hal ini terealisasi maka indeks pembangunan SDM di Bali akan meningkat. Impactnya juga terhadap kehidupan politik anda sebagai Wakil Gubernur Bali,"jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Wagub Ketut Sudikerta mengatakan pihaknya teleh melakukan beberapa cara untuk mengantiipasi hal tersebut. Satu diantaranya dengan menganggarkan biaya khusus.
“Kami telah menyiapkan anggaran lebih untuk biaya pendidikan di Bali, yakni diatas 20 persen melebihi anggaran standar nasional,” kata Sudikerta.
Perihal buta aksara yang disoroti oleh Komar, mantan wakil Bupati Badung ini mengatakan masalah tersebut akan segera dituntaskan paling lambat tahun 2016.
“Sekarang anggaran APBD sudah jalan, saya akan deklarasikan tuntas buta aksara tahun 2016,” ujarnya.