TRIBUNNEWS.COM,YOGYA - Mudik menjadi tradisi tahunan masyarakat Indonesia, khususnya umat muslim yang merayakan Idul Fitri.
Berbagai cara mereka tempuh demi berkumpul dengan sanak keluarga di kampung halaman.
Meski pemerintah mengimbau pemudik untuk menggunakan angkutan umum seperti bus, kereta api pun menyediakan layanan mudik gratis, tak sedikit pemudik yang tetap nekat menggunakan sepeda motor.
Meski mudik menggunakan sepeda motor tingkat risikonya lebih tinggi namun hal itu tak berpengaruh signifikan mengurangi tingkat pemudik motor.
Wahyu Triyono, misalnya mengaku dari Yogyakarta setiap tahun mudik ke kampung halamannya di Nganjuk, Jawa Timur, mengendarai sepeda motor.
Baginya, mudik menggunakan sepeda motor waktunya lebih fleksibel dan lebih santai.
"Tak perlu dikejar waktu seperti kalau naik kereta atau bus. Naik motor lebih santai mau berangkat jam berapa saja terserah kita," jelasnya kepada Tribun Jogja(Tribunnews.com Network), Senin (21/7).
Ia mengisahkan, tak hanya mudik Lebaran, bahkan setiap dirinya pulang ke Nganjuk saat libur kerja pun selalu menggunakan motor. Karena telah menjadi kebiasaan, ia merasa enggan apabila harus mudik menggunakan jasa kendaraan umum.
"Lebih fleksibel kalau pakai motor, misalnya capek ya istirahat di warung atau SPBU, enggak dikerjar waktu," tambahnya.
Meski demikian Wahyu juga mengaku paham akan risiko yang harus ditanggung saat mudik menggunakan motor. Namun baginya yang telah merasa nyaman menggunakan motor, risiko itu bukan menjadi masalah yang besar.
Agar mudik bermotor lebih aman, pria 27 tahun itu mengaku tak pernah memacu sepeda motornya dengan kecepatan tinggi saat menempuh perjalanan selama kurang lebih lima-enam jam tersebut.
Ia mengaku lebih memilih berkendara dalam kecepatan standar.
"Yang penting kita selalu berhati-hati dan mengikuti aturan selama di jalan, itu sudah cukup bagi saya," ujarnya.
Senada disampaikan Anjar Prasetyo yang juga telah dua kali mudik Lebaran menggunakan motor. Menurutnya selain santai, mudik menggunakan motor lebih hemat di ongkos ketimbang menggunakan kereta api, bus atau travel.