Laporan Tribunnewsbatam, Muhamad Sarih
TRIBUNNEWS.COM, KARIMUN- Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di tingkat pengecer di Karimun, Kepulaun Riau (Kepri) kian tak masuk akal.
Selama lebaran 2014 ini, harga premium di beberapa pengecer naik 100 persen dari Rp 10 ribu per liter di hari biasa, kini menjadi Rp 20 ribu.
Akibatnya, warga pun berbondong-bondong mengisi premium ke SPBU sehingga menimbulkan antrean panjang.
“Sepertinya pengecer benar-benar mencari kesempatan di saat masyarakat dalam kesempitan seperti sekarang ini. Tadi saya membeli di eceran yang biasa menjual Rp10 ribu per botol, sekarang karena susah dan antre mendapatkannya di SPBU, jadi Rp20 ribu. Kan gila namanya,” kata Budi seorang warga Kampung Baru Tebing kepada Tribun, Rabu (30/7/2014).
Sebenarnya dengan menjual Rp10 ribu per botol atau per liter saja, pengecer sudah mendapat margin untuk sekitar Rp3.500 karena pengecer membeli seharga premium subsidi sebesar Rp6.500 per liter. Jika dijualnya kembali menjadi Rp20 ribu, maka keuntungan berlipat didapat para pengecer yang mendapatkan BBM dari hasil melangsir di SPBU tersebut.
Harga premium Rp 20 ribu per liter ini memang tidak dipatok oleh setiap pengecer. Beberapa pengecer lain masih menjual dengan harga Rp 15 ribu per liter.