Laporan Wartawan Tribun Jateng, Hermawan Endra Wijonarko
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Slamet Sudrajat mengatakan, sejak 12 Agustus 2014 pukul 10.00 WIB memutusakan status Gunung Slamet naik dari waspada menjadi siaga. Pos yang dijaga Sudrajat berada di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang.
Parameter yang menjadi pertimbangan menaikkan status karena peningkatan aktivitas kegempaan yang terekam pada alat seismograf. "Lalu secara visual gejala yang sudah muncul di permukaan itu sudah berupa letusan abu disertai sinar api dan lontaran lava pijar," kata Sudrajat, Selasa (12/8/2014).
Pada Senin (11/8/2014) malam, luncuran lava pijar Gunung Slamet sudah terlihat di ketinggian 1,5 kilometer ke arah lereng sebelah barat. "Itu sudah menjadi bahan dasar kenaikan status," terangnya. Peningkatan tajam aktivitas gunung berlangsung sejak kemarin. Pada Minggu terjadi 50 gempa letusan, tapi pada Senin meningkat 118 kali gempa letusan.
Suara gemuruh dan dentuman juga terus terdengar. Setidaknya Sudrajat mendengar 45 kali suara dentuman dan suara gemuruh. Suara tersebut sudah terdengar dari jarak 10 kilometer dari puncak Gunung Slamet.
Ia mengimbau warga agar tidak melakukan aktivitas pada radius empat kilometer dari kawah Gunung Slamet. "Karena di sana potensi ancamannya ada, terutama kegiatan pendakian ke puncak ditutup dulu. Jangan melakukan pendakian sampai dinyatakan aman," tegasnya.