Pada waktu itu semua warga termasuk ketua RT sepakat untuk mencari anak itu kerumah-rumah warga. Namun, pada waktu itu, hari sudah malam,dan warga memutuskan untukmencari pada pagi harinya. Tepat pada pukul 6, anak itu diketemukan dibelakang rumah orang tuanya.
"Aneh, padahal kita sudah mencari anak itu dibelakang rumahnya selama tiga hari tidak ketemu. Namun saat kita mengatakan akan mencari dirumah-rumah warga, anak itu justru ditemukan,"ujarnya menceirtakan keanehan itu.
Masdiana juga mengungkapkan, salah seorang tetangganya yakni Gaminan Gea, orang tua korban dari anak inisial MG (7), dulunya juga pernah mendatangi paranormal, yang ternyata adalah ayah dari tersangka S.
Saat itu, Garminan mendatangi paranormal itu untuk meminta bantuan mencari keberadaan anaknya yang hilang. Saat itu, ayah dari tersangka S mengarakan Garminan untuk mencari keberadaan putranya keadarah Barat.
"Saat itu, Garminan dimintai uang sebesar Rp. 400 Ribu oleh ayah tersangka S itu atas jasanya. Dan Garminan hanya diberikan sebotol air oleh dukun itu untuk diminum olehnya. Namun hingga air itu habis diminum oleh Garminan, putranya tidak kunjung ditemukan,"paparnya lagi.
Dirinya berharap kasusu ini bisa secepatnya dituntaskan oleh pihak Kepolisian, dan berharap semua pelaku yang terlibat bisa ditahan dan diadili.
"Semua masyarakat desa dilanda ketakutan dan tarauma atas kasus ini. Kita berharap agar semua tersangka dihukum dengan hukuman yang berat,"ungkapnya.
Sementara itu, ditempat terpisah, Kapolres Siak, AKBP Dedi Rahman Dayan, Kasat Reskrim Polres Siak, AKP Hari Budiayanto yang dikonfirmasi tribun prihal dugaan keterlibatan ayah dari tersangka S dalam kasus itu, terlihat enggan memberikan keterangan. Hari mengaku pihaknya masih terus mendalami kasus itu, dan tidak tertutup kemungkinan adanya tersangka lain dalam kasus itu.
"Kita masih mendalami kasus ini,"ujarnya singkat.