Selain melakukan pemantauan terhadap kelompok-kelompok radikal itu, Awi menyampaikan bahwa Polda Jatim juga mengedepankan pencegahan dengan melibatkan Babinkamtibmas, Babinsa, serta kordinasi dengan perangkat desa.
Warga, tokoh masyarakat, dan semua elemen diharapkan bisa menyelesaikan persoalan sejak dari bawah.
Dengan adanya kerukunan antarsesama dan sinergitas di semua lini, persoalan ISIS diharapkan bisa diselesaikan sejak dari bawah.
Polisi sendiri, masih kata Awi, juga melakukan berbagai terobosan untuk mencegah berkembangnya gerakan radikal ini di tengah masyarakat.
Di antaranya, aktif dalam pengajian-pengajian, menjadi dai kamtibmas, mengaji dengan menginap di desa-desa, bahkan Kapolres turun langsung menjadi penceramah di masjid-masjid.
”Pencegahan terus dilakukan, namun pergerakan kelompok-kelompok itu juga terus menjadi perhatian. Jika ada pelanggaran hukum, polisi langsung mengambil tindakan tegas,” pungkas Awi. (idl/ben/day/ufi)