TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Usai lebaran masih saja marak praktek prostitusi secara terselubung.
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Gresik menangkap 22 orang pramusaji, seorang hidung belang dan seorang pemilik warung kopi penjual minuman keras (Miras), Jumat (15/8/2014).
Razia gabungan dengan Garnisun dan Satpol PP Kabupaten Gresik terkait banyaknya keluhan masyarakat terhadap pendatang sebagai pramusaji di warung-warung kopi (wakop) plus-plus usai Hari Raya Idul Fitri 1435 H.
Razia tersebut tersebar dari berbagai Kecamatan di Gresik Utara, mulai Kecamatan Manyar, Bungah, Sidayu, Panceng, Dukun, Gresik sampai Ujungpangkah.
"Kami juga menertibkan identitas pramusaji yang tidak mempunyai Kipem sebab rata-rata pendatang ini dari luar Gresik," kata Agung Hendro, Kasi Operasional Satpol PP.
"Ada 7 PSK yang diduga pelarian dari Dolly, Surabaya sebab rata-rata yang terjaring razia adalah pendatang baru. Kita akan serahkan ke tempat penampungan, kerjasama dengan Dinas Sosial. Yang lainnya Tindak Pidana Ringan (Tipiring) ke Pengadilan," katanya.