Laporan Tribun Kaltim, Rafan A Dwinanto
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA – Dalam sejarah pemerintahan Indonesia, hingga kini belum ada warga Kaltim yang dipercaya duduk di kabinet sebagai menteri.
Asa terkait adanya tokoh Kaltim yang duduk di kabinet tersebut kembali muncul, lantaran Indonesia kembali memiliki presiden baru.
Harapan yang sama dilontarkan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak. Namun, Awang mengatakan, penetapan kursi menteri merupakan hak prerogatif presdien terpilih.
“Ya kalau diberi kesempatan oleh Presiden terpilih ya syukur alhamdulillah. Karena dalam sejarah pemerintahan Indonesia belum ada orang Kaltim jadi menteri. Tapi inikan wewenang Presiden terpilih,” kata Awang, Kamis (14/82014).
Menurut Awang, tidak hanya dirinya. Warga Kaltim lainnya pun turut berharap ada tokoh asli Kaltim yang bisa memperjuangkan hak-hak Kaltim di pusat. “Itu bukan hanya harapan saya saja. Tapi harapan semua warga Kaltim,” sebutnya.
Melihat kontribusi Kaltim kepada negara yang berkisar Rp 450 triliun per tahun nampaknya Kaltim patut mendapat posisi penting di pusat. Namun, Awang justru berpendapat lain dengan menyebut jatah menteri merupakan wewenang Presiden terpilih.
“Bahasa harus itu relatif. Karena penetapan menteri memang jadi wewenang Presiden terpilih. Ya kalau melihat kontibusi Kaltim, keinginan masyarakat kita ya seperti itu (ada menteri dari Kaltim,” katanya lagi.