Laporan Wartawan Tribun Batam, Dewi Haryati
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Tiga hari telah berlalu, pascakaburnya enam tahanan Polsek Batam Kota, Selasa (19/8/2014) dini hari lalu. Namun hingga saat ini, upaya pemburuan polisi di lapangan, belum membuahkan hasil.
"Masih kita cari. Belum ada yang ditangkap. Anggota juga masih di lapangan," ucap Kapolres Barelang, Kombes Pol Mohammad Hendra Suhartiyono, Jumat (22/8/2014).
Meski demikian, Hendra meyakinkan, keenam tahanan kabur itu masih berada di Batam. Pasalnya, selain melakukan pencarian langsung di lapangan, tim juga menyebar foto para tahanan di beberapa titik area pelabuhan dan tempat keramaian.
"Mereka masih di Batam, belum ada yang keluar dari Batam. Mudah-mudahan cepat ditemukan," harapnya.
Hendra juga masih membuka kesempatan bagi para tahanan kabur, untuk menyerahkan diri secara baik-baik kepada pihak kepolisian. Sebelum diambil tindakan tegas.
"Imbauan menyerahkan diri itu selalu ada. Mereka ada itikad baik, tentu kami hargai. Sebelum diambil tindakan tegas," kata Hendra.
Sebelumnya, 6 tahanan Polsek Batam Kota melarikan diri dari sel tahanan, selang beberapa jam sebelum kegiatan serah terima jabatan di lingkungan Polresta Barelang, Selasa (19/8/2014) dini hari kemarin.
Mereka rata-rata tersangkut kasus pencurian sepeda motor, pencurian dengan pemberatan, pencurian dengan kekerasan, pencurian dan percobaan pencurian. Dengan masa tahanan berbeda-beda.
Keenam pria itu nekat kabur dengan merusak gembok sel, dan menyusup ke ruang besuk tahanan. Dari situ, mereka naik ke atap plafon dan tembus ke gudang penyimpanan barang bukti. Mereka keluar melalui kaca jendela, dan segera berlari menuju pagar belakang polsek yang berseberangan dengan gedung aula Pusat Informasi Haji (PIH).
Kondisi bangunan polsek yang kurang terawat, semakin membuat mulus upaya kabur keenam tahanan itu. Alhasil 7 tahanan Polsek Batam Kota yang masih tersisa, dititipkan ke Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas II A Batam di Baloi, sejak Kamis (21/8/2014).
Adapun nama tahanan kabur itu yakni, Syafrizal (30) alias Hendra alias Romi, Ahmad Rosyidi (24), Eko Syahputra Simanjuntak (26), Nurhapdin Bin Marhaban (32), Agung Khaidir Jaelani Bin Armia (24), dan Dedek Asriadi (29).