Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Abu, seorang tukang kebun yang bekerja pada Said bin Muhammad Tang ditemukan telah menjadi mayat. Saat ditemukan sang pemilik kebun, kondisi korban sangat mengenaskan. Bau busuk menyengat dari tubuhnya dengan perut yang berlubang dan jari-jari yang sudah mulai mengering.
"Mungkin sudah agak lama. Sudah bau," ujar Kasubag Humas Polres Nunukan Ipda M Karyadi, Rabu (27/8/2014).
Karyadi menjelaskan, melihat dari kondisi korban sejauh ini belum ada tanda-tanda pembunuhan ataupun bunuh diri. Namun untuk memastikan penyebab kematian korban, Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan dari dokter.
"Yang jelas kita menunggu hasil visum. Apabila ditemukan hal-hal yang tidak wajar kita akan lakukan otopsi," ujarnya.
Penemuan mayat ini dilaporkan Said kepada Polisi, Selasa (26/8/2014). Said menceritakan, saat itu dia mendatangi kebunnya di Kampung Sungai Banjar, Desa Binusan, Kecamatan Nunukan mengantarkan bahan makanan dan sejumlah keperluan lain untuk kebutuhan Abu selama beberapa waktu. Abu selama ini tinggal di pondok yang ada di kebun milik Said.
Sekitar pukul 11.00, ia pun tiba di pondok dan meletakkan barang-barang bawaannya seperti beras, mie instan dan gula di teras.
"Dia mengucapkan Assalamualaikum, tidak ada jawaban," ujarnya.
Said lalu masuk melalui pintu yang ada di bagian depan pondok tersebut. Pintu itu satu-satunya akses untuk masuk ke pondok. Sementara pada bagian belakang pondok hanya terdapat jendela.
Saat masuk ke kamar, ia tak menemukan Abu. Saat ke dapur, di situlah dia menemukan Abu dalam kondisi tergeletak.
Setelah memastikan pria berusia sekitar 30 tahun ini merupakan tukang kebunnya, Said lalu menghubungi Emmang yang tinggal sekitar satu kilometer dari kebunnya dan menghubungi Azis yang tinggal sekitar 3 kilometer dari kebunnya.
"Kemudian dia juga menghubungi ketua RT. Lalu salah satu dari Emang dan Azis itu disuruh menunggu di pondok. Kemudian si Said ini langsung ke Polsek," ujarnya.
Pihak Polsek Nunukan lalu menghubungi Polres Nunukan untuk mengambil langkah-langkah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).
"Kemudian dari Polres membawa mayat tersebut ke rumah sakit untuk divisum. Untuk hasil visum sementara belum diberikan ke Polres. Kemarin sudah disampaikan ke dokter, mungkin masih dalam penelitian," ujarnya.
Dari keterangan saksi Said, ia terakhir kali bertemu Abu dua pekan setelah Idul Fitri. Saat itu, Abu masih terlihat sehat.
"Cuma korban seringkali bicara sendiri. Cuma dia kalau ditanya nyambung dia," ujarnya.
Usai visum, sejak Selasa jenazah telah diserahkan kepada keluarga. "Kita belum dapat informasi apakah kemarin langsung dikubur atau bagaimana," ujarnya.