TRIBUNNEWS.COM.TASIKMALAYA,– Mengantisipasi upaya penimbunan bahan bakar minyak bersubsidi seiring munculnya antrean warga yang hendak membeli bahan bakar minyak, penjagaan polisi diterapkan di SPBU di Tasikmalaya, Jawa Barat.
"Setiap SPBU dijaga sedikitnya oleh dua orang polisi," kata Kepala Polres Tasikmalaya AKBP Widjonarko, Rabu (27/8/2014). Di wilayah ini, sebut dia, terdapat sembilan SPBU.
Empat SPBU di antaranya berada di tengah kota, dan selebinya berada di wilayah selatan Tasikmalaya. “Kalau yang paling rawan itu SPBU yang jauh di perkotaan, seperti di Cipatujah dan daerah selatan Tasik lainnya,” kata Wdijonarko.
Menurut Widjonarko, selama ini pasokan BBM di wilayahnya relatif normal dan memenuhi kebutuhan warga. Kepolisian, ujar dia, juga terus berkoordinasi dengan Pertamina untuk pendistribusian BBM hingga ke SPBU.
Meski demikian, kata Widjonarko, kepolisian tetap bersikap waspada begitu terjadi antrean warga untuk membeli BBM dan beberapa SPBU di wilayah ini tutup pada Selasa (26/8/2014).
“Kalau di kabupaten masih normal, dan hanya ada satu jatah pasokan BBM ke SPBU yang dikurangi yaitu di wilayah Cikatomas,” imbuh Widjonarko.
Sementara itu, kata Widjonarko, di wilayah pesisir Cipatujah, Selatan Tasikmalaya, pasokan solar untuk para nelayan di lokasi tersebut masih terpantau aman dan lancar. Sampai hari ini, belum ditemukan kesulitan nelayan mendapatkan bahan bakar untuk perahunya melaut.