TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Naas dialami Slamet (27) warga asal Desa Bolo, Kecamatan Demak, Jawa Tengah.
Juragan gabah ini harus kehilangan uang hasil transaksi gabah tepat di Jalan Jaksa Agung Suprapto, jalan masuk menuju SMK PGRI, uang sebanyak Rp 84 juta yang diletakkan di belakang jok truk korban hilang dirampok, Jumat (12/09) sekitar pukul 22.30 WIB.
Saat kejadian ia Subekti (41) sopirnya.
Korban mengungkapkan, kejadiannya ketika tadi malam ia baru tiba di Lamongan untuk membeli gabah milik warga di jalan masuk SMK PGRI.
Korban malam itu langsung menuju lokasi tempat gabah yang hendak dibelinya.
Namun saat turun bersama sopirnya, Subekti, uang yang ada di dalam tas warna coklat itu ditinggal dan diletakkan di belakang jok truk yang akan dipakai mengangkut gabah yangg dibelinya dengan posisi kedua pintu truk dikunci.
Saat sedang menemui pemilik gabah dan hendak melakukan transaksi, tiba saksi dan korban melihat ada seseorang yang membuka pintu truknya.
Reflek, korban dan saksi Subekti berteriak keras maling - maling sekuat tenaga.
Tapi teriakan keduanya seolah terlambat, karena pelaku begitu cepat lari ke arah selatan menyeberangi rel KA.
Dan ternyata, begitu sampai di seberang jalan KA, tepat di jalan raya barat Terminal Lamongan ada dua sepeda motor yang menunggu pelaku.
Itu dipastikan oleh korban, karena pelaku langsung naik sepeda motor yang dikendarai teman pelaku dan tancap gas kabur ke arah timur dengan kecepatan tinggi.
Kedua korban yang berlari kencang berusaha mengejar dan menangkap pelaku yang ada di seberang jalan rel KA tak membuahkan hasil.
Pelaku kabur dan di belakangnya dibuntuti sepeda motor yang dipastikan juga teman pelaku.
Ia pun berusaha melaporkan kejadiannya ke Polisi di Terminal Lamongan yang sedang jaga, radius 200 meter dari TKP.
Pengejaran kemudian dilakukan anggota Pos 1.3, yakni Pos Polisi Terminal.
Upaya pengejaran dilakukan anggota Lantas namun tidak membuahkan hasil.
Pelaku dipastikan sudah melesa jauh neninggalkan korban ke arah timur.
Pelaku dan kawanan perampok berhasil membawa uang tunai Rp 84 juta yang rencananya dialokasikan untuk pembekian gabah.
Kasat Reskim, AKP Efendi Lubis kepada Surya, Sabtu (12/09) memastikan korban sudah diincar pelaku sejak kedatangannya di Lamongan.
"Artinya pelaku mengenali betul peta korban yang datang ke lokasi hendak bertransaksi membeli gabah malam tadi,"kata Lubis.
Apakah ada kemungkinan pelaku sama dengan perampok yang berhasil menggasak milik dua korban yang terjadi tiga pekan sebelumnya ? Lubis belum berani menyimpulkannya.
"Intinya, pelaku sudah membuntuti korban dan terbaca sebagai juragan gabah,"katanya.
Perampokan ini merupakan kejadian kali ketiga selama Agustus - September ini. Sebelumnya, guru SMP Negeri 2 dan karyawan Bank BPR Nusamba juga dirampok.