News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Laboratorium Lingkungan Bakal di Bangun Oleh Pemkab Bojonegoro

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja melakukan perawatan rutin tanaman di Taman Kota Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (29/6/2014). Perawatan taman kota tersebut untuk memenuhi penghijauan Jakarta, juga menjaga keindahan kota serta mengurangi polusi udara.

TRIBUNNEWS.COM,BOJONEGORO - Kualitas lingkungan kita saat ini jauh dari kata baik untuk kesehatan.

Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, berencana membangun laboratorium lingkungan dengan alokasi anggaran mencapai Rp2,5 miliar pada 2015, yang berfungsi untuk melakukan pemeriksaan adanya berbagai ancaman pencemaran lingkungan.

"Program pembangunan laboratorium lingkungan sudah kita usulkan tahun ini, tetapi karena ada sejumlah program yang belum masuk, maka dilakukan revisi yang untuk selanjutnya akan diusulkan di dalam APBD 2015," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemkab Bojonegoro Tedjo Sukmono di Bojonegoro, Sabtu (13/9/2014).

Ia menyebutkan alokasi anggaran Rp2,5 miliar tersebut akan dimanfaatkan untuk membangun gedung laboratorium juga peralatan.

Selain itu, lanjutnya, juga untuk progam peningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) personel di BLH, agar mampu mengelola laboratorium.

"Keberadaan laboratorium lingkungan akan mempercepat penanganan kasus pencemaran lingkungan, juga pengawasan lingkungan dari pencemaran," paparnya.

Ia menjelaskan pembangunan laboratorium lingkungan yang akan dilakukan di daerahnya tidak lepas berkembangnya daerah setempat menjadi kawasan industri migas.

Selain itu, lanjutnya, daerahnya juga dilalui Bengawan Solo, yang menjadi tumpuan pembuangan berbagai aneka limbah dari daerah hulu, Jawa Tengah.

"Perkembangan daerah menjadi industri migas memunculkan permasalahan lingkungan, yang diakibatkan kegagalan industri, sehingga keberadaan laboratorium lingkungan sangat dibutuhkan," katanya, menegaskan.

Ia memberikan gambaran kejadian kegagalan industri migas yang pernah terjadi di daerahnya dalam melakukan pemeriksaan dampak yang terjadi dilakukan dengan cara mengirimkan bahan material yang ada ke laboratorium di Gresik atau Surabaya.

"Selain membutuhkan waktu lama juga biaya," ujarnya.

Seorang petugas dari Pusat Pengelolaan Eko Region Jawa Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Ediyanto, ketika di Bojonegoro, menyarakankan daerah mendirikan laboratorium lingkungan dan menambah personel yang mampu melakukan pemeriksaan terjadinya ancaman pencemaran lingkungan.

"Di beberapa daerah di Jawa Timur, seperti Kediri dan Gresik, sudah memiliki laboratorium lingkungan, karena keberadaanya memang sudah menjadi tuntutan bagi daerah," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini