TRIBUNNEWS.COM, BLANGPIDIE - Saidul Rahmad, korban terbakar akibat meledaknya lampu teplok di rumahnya Gampong Persiapan Kayee Aceh, kemarin sudah 12 hari dirawat di Kamar Jati Ruang Rindu C Rumah Sakit Umum Daerah Teungku Peukan (RSUD-TP), Abdya. Bocah itu dibawa ke rumah sakit tersebut sejak 1 September lalu, setelah sempat dirawat dua hari di Klinik Al-Munawah, Labuhan Haji, Aceh Selatan.
Korban masih terbaring di atas ranjang rumah sakit, sebagian besar tubuh bocah tersebut masih dibalut perban. Murid kelas I SD Alue Trieng Gadeng itu, mengalami luka bakar, setelah meledaknya lampu teplok di rumahnya pada satu malam sekitar 14 hari lalu ketika mati arus listrik di kawasan terpencil Alue Trieng Gadeng.
Lampu teplok itu menggunakan minyak tanah (mitan) yang diduga kuat sudah bercampur bensin (oplosan). Mitan oplosan tersebut dibeli ibu korban dari pedagang eceran di kawasan tersebut.
Abdullah Aman (70), seorang keluarga dekat korban ketika ditemui Serambi (Tribunnews.com Network) di RSUD-TP menjelaskan, seperti biasa ketika arus listrik padam, ibu korban menyalakan lampu teplok bahan bakar mitan. Nahas tidak lama menyala, lampu teplok masih di tangan ibu korban, tiba-tiba meledak dan memunculkan nyala api sehingga menimbulkan kepanikan luar biasa seisi rumah.
Kobaran api dari lampu teplok jatuh ke atas tubuh Saidul Rahmad yang saat itu dalam keadaan tidur, lalu dengan cepat membakar baju yang membalut badan bocah tersebut. Korban menjerit sambil berlari hingga akhirnya berhasil dibantu ibu dan anggota keluarga lainnya, namun sebagian tubuh korban melepuh. Dalam insiden tersebut, dua anggota keluarga yang terbakar di bagian tangan ketika memadamkan api yang sudah membesar di dalam rumah, namun rumah masih dapat diselamatkan.
Pihak keluarga korban sangat prihatin atas masih beredar mitan yang diduga kuat bercampur bensin di tingkat pedagang eceran, sementara sebelumnya juga sudah banyak korban diduga akibat mitan oplosan.
Direktur RSUD-TP Abdya, dr Ivandri SpAn mengatakan luka bakar Saidul Rahmad mulai membaik dan kondisinya stabil, namun belum diizinkan pulang. Hasil diagnosa luka bakar korban mencapai 24 persen. (nun)