TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Pascakejadian penyerangan tiga mahasiswa di kamar kos di Calaca, Manado hingga menyebabkan Yunus Rumalean (21) dan Riyanto Ridwan Fatgehipon (19) tewas, sedang satu mahasiswi, Risna Anggraini Umasugi mengalami luka parah, Jumat (5/9/2014) lalu, penghuni kos yang tersisa satu per satu memilih keluar dari kos itu.
Tribun Manado (Tribunnews.com Network) yang mendatangi lokasi, melihat suasana di lantai dua dan tiga rumah kos yang berlantai empat ramai orang yang memindahkan barang.
Dalam satu hari lalu ada beberapa penghuni kos yang datang mengangkut barang-barang dalam kamar kos untuk dipindahkan.
"Ia saya mau pindah, takut nanti terjadi lagi hal yang sama," ujar seorang penghuni kos kepada Tribun Manado, Jumat (12/9/2014) saat ditemui di sela sedang memindahkan pakaiannya dari lantai tiga ke lantai dua.
Hal yang sama juga dilakukan Nitha, satu persatu ia memindahkan barang dari kamarnya di lantai tiga ke lantai dua kos.
"Saya mau pindah kos karena disuruh orangtua," ungkapnya.
Setelah sepekan kamar kos yang menjadi tempat kejadian dikunci dan dipasangi garis polisi, ternyata belum diketahui oleh pemilik kos.
"Sulit dihubungi," ujar Riki, pengawas kos.
Menurut Riki, dari 27 kamar kos, hanya 23 kamar yang disewakan.
"Yang lainnya, kondisi ruangannya ada yang rusak," ujarnya.
Akibat kejadian penikaman tersebut, sudah ada tujuh penghuni yang mengembalikan kunci.
"Kalau sudah mau keluar dari kos, mereka kembalikan, untuk yang lain belum mengembalikan, belum ada status keluar, tapi kamar kos selalu ditutup," ujarnya.
Ia menambahkan, untuk uang kos, ada pengembalian dari pihak kos.
"Tiap kos Rp 500 ribu per bulan dan dibayarkan setiap awal bulan, tapi karena ada kasus ini, jadi kami mengembalikannya," ungkapnya.
Kelanjutan kos tersebut, apakah akan ada ibadah atau semacamnya, sampai saat ini, pengawas kos belum mengetahuinya.
"Saya juga tidak tahu, tunggu pemiliknya. Mereka sedang berada di luar negeri," ungkapnya.
Seperti diberitakan tiga tersangka sudah diringkus polisi di Desa Borgo, Minahasa Tenggara, yakni Rahmat Binale (19), Riski Binale (20), Stenly Maley (19). Sementara seorang tersangka lainnya Ajir Utaha (26) menyerahkan diri karena takut ditembak polisi. (dik)