TRIBUNNEWS.COM,GRESIK - Mediasi warga Manyar Komplek Gresik, Jawa Timur yang mengatas namakan Gerakan Masyarakat Manyar Bersatu (Gemmas) dengan PT Kawasan Industri Maspion (KIM), berujung buntu.
Managemen PT Kawasan Industri Maspion (KIM) Gresik belum bisa memenuhi permintaan Gemmas, Rabu (17/9/2014).
Mediasi yang berjalan alot, membuat Wakapolres Gresik Kompol Alfian Nurrizal sempat mengumpulkan pimpinan managemen perusahaan di KIM di tempat dalam ruangan Kantor Kecamatan untuk membahas penyelesaian atas permintaan warga Manyar Komplek.
"Bapak-bapak managemen ini mari ke dalam ruangan untuk menyelesaikan permasalahan ini," kata Alfian, menyela prosesi mediasi yang sedang berlangsung.
Selama 20 menit mediasi di dalam ruangan ternyata juga belum mendapatkan hasil.
Tuntutan warga Manyar Komplek menuntut kepakatan yang sudah dibuat pertengahan bulan Agustus.
Permintaannya yaitu 250 sampai 300 orang warga Manyar Komplek segera diangkat menjadi pekerja di perusahaan-perusahaan KIM Gresik.
Warga Gemmas semakin kecewa karena kesepakatan yang telah dibuat pada pertengahan Agustus kemarin tidak terlaksana.
"Sampai hari ini yang diterima hanya 13 orang yang mendapat stempel Gemmas. Sekarang malah menerima tenaga kerja dari luar Manyar. Kami meminta yang 93 orang ini diterima kerja hari ini tanpas tes," kata Muhamad Zainur Rosyidin, Ketua Gemmas.
Tuntutan untuk menerima tenaga kerja dari Kecamatan Manyar Komplek tidak diterima oleh Managemen PT KIM dan perusahaan-perusahaan yang ada di KIM akhirnya warga tetap menutup sampai jam unjuk rasa selesai pukul 17.00 Wib.
"Besok pagi kita akan tutup lagi pintu gerbang KIM. Harga diri masyarakat Manyar sudah diinjak-injak dengan diingkarinya kesepakatan kemarin," katanya.