TRIBUNNEWS.COM,GRESIK - Arus lalu lintas di Jl Raya Manyar, Kecamatan Manyar depan PT Tuju Kuda Hitam Sakti (PKHS), terganggu sebab warga Desa memadati halaman pintu gerbang pabrik arang sampai ke jalan raya, Jumat (19/9/2014).
Jalan Raya Manyar, Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur menjadi salah satu jalan alternatif pantai utara menuju Tuban dan sebaliknya.
Truk -truk galian C yang mendominasi jalan tersebut mengakibat laju kendaraan tidak bisa cepat.
Pengendara roda dua juga tidak melaju dengan cepat sebab melihat kerumunan warga di tepi jalan yang sedang unjuk rasa.
Warga Desa Leran, Kecamatan Manyar, menuntut ditutup PT PKHS yang produksi arang, karena mencemari sumber air, membuat jemuran kotor dan kulit gatal-gatal, termasuk izin analisa mengendai dampak lingkungan (Amdal)-nya juga bodong.
"Pokoknya pabrik arang ini ditutup saja, sudah mencemari lingkungan sekitar masyarakat. Air keruh, jemuran kotor dan kulit gatal-gatal," kata Umi Miftah, Ibu yang ikut unjuk rasa.
Sampai saat ini masih dijaga ketat oleh aparat Polisi yang mengatur lalu lintas dan mengamankan proses mediasi oleh perwakilan warga Desa Leran, Kecamatan Manyar.