News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

9 Penjudi Sabung Ayam dan 14 Ayam Aduan Diamankan Polisi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Dinilai sudah meresahkan warga, polisi menggerebek arena sabung ayam di komplek pemakaman Belanda di Peneleh Surabaya.

Sebanyak 14 ekor ayam aduan bersama sembilan pelaku taruhan sabung ayam  serta enam unit sepeda motor berhasil diamankan.

Kapolsek Genteng, Kompol Roman S Elhaj melalui Kanitreskrim Polsek Genteng, Iptu Iwan P mengatakan, penggerebekan arena sabung ayam dengan taruhan tersebut dilakukan berdasar informasi masyarakat.

Dimana warga merasa resah oleh kegiatan sabung ayam tersebut.

"Kamipun menindaklanjuti informasi tersebut dan melakukan penyelidikan, hingga  menjumpai arena sabung ayam untuk selanjutnya dilakukan penggerebekan," kata Iwan, Jumat (19/9).

Dijelaskan Iwan, arena sabung ayam tersebut dinilai lokasinya cukup tersembunyi.
Selain itu, teknis sabung ayam yang menggunakan taji (pisau) dikaki sebagai pengganti jalu.

Akibatnya bagi ayam aduan yang kalah dan terkena taji ayam lawanya bisa langsung mati.

"Teknik aduan itu cukup kejam dan itu membuat masyarakat resah," tandas Iwan.

Selanjutnya, ungkap Iwan, dengan mengerahkan 25 personil Polsek Genteng dilakukan penggerebekan dan pengamanan arena sabung ayam tersebut.

Tak pelak, operasi penggerebekan polisi tersebut membuat para petaruh lari menyelamatkan diri.

Merekapun meninggalkan barang-barangnya yang tidak sempat dibawa kabur.  

Bahkan, aparat kepolisian sempat terlibat kerjar-kejaran dengan para petatuh judi sabung ayam dan hanya sembilan orang yang berhasil diamankan.

"Dan kami juga berhasil mengamankan uang taruhan sabung ayam senilai Rp 4,6 juta, dan itu semua menjadi barang bukti," tandas Iwan.

Sementara itu, tambah Iwan, ada 9 petaruh yang berhasil diamankan selain 14 ekor ayam aduan yakni M Djajadi asal Wonorejo, Masrup asal Jalan Sulung, Rusli asal Jalan Brogol, Mat Kadir asal Jalan Sidotopo Komplek, Samudji asal Jalan Sulung, Astruri asal Jalan Peneleh, Ihsanto asal Jalan Rolak Wonorejo dan Kismi asal Kampung Kanengaroh, Konang, Bangkalan.

Diperkirakan, imbuh Iwan, aktivitas sabung ayam dengan alat taji itu sudah berlangsung sekitar dua sampai tiga bulan. Dalam seminggu, sabung ayam  bisa digelar sekali hingga dua kali.

"Sedangkan para petaruhnya, dari informasi yang kami dapat juga berasal dari luar kota Surabaya seperti Sidoarjo, Madura dan Gresik," tutur Iwan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini