TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Penerapan jalur satu arah 24 jam di lingkar Universitas Brawijaya (UB) mulai Jl DI Panjaitan, Jl Gajayana, dan Jl MT Haryono, kembali mendapat protes dari warga Kelurahan Penanggungan.
Warga melakukan protes dengan memasang spanduk penolakan satu arah di Jl DI Panjaitan.
Pantauan di lokasi, Senin (22/9/2014), menunjukkan, ada lima spanduk besar yang dipasang warga di pinggir jalan. Spanduk tersebut bertuliskan penolakan penerapan jalur satu arah 24 jam di kawasan itu.
Bunyi protes di spanduk itu ditujukan kepada Wali Kota Malang, M Anton.
Adapun beberapa bunyi tulisan di spanduk yang dipasang warga, yaitu, Forum Pemuda Arek Penanggungan (FPAP) Tolak Satu Arah, Kami Memang Bodoh Lebih Bodoh Lagi ke Dinoyo Tidak Nyampek-nyampek, dan Lek Iyo Mosok Gak Lek Gak Mosok Iyo Bah?.
Ada juga spanduk yang bertuliskan, Jare Satu Arah 12 Jam, Nyatane? dan Jembatan Ora Popo Jare Popo.
Jembatan yang dimaksud Jembatan Soekarno-Hatta (Soehat).
Penerapan jalur satu arah di kawasan itu juga bagian untuk mengurangi volume kendaraan yang melintas di Jembatan Soehat.
Sebab, berdasarkan kajian tim forensik UB, kondisi Jembatan Soehat sudah membahayakan.