News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BNI Kalimantan Targetkan Sales Volume Rp 1,2 Triliun

Editor: Budi Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana pelayanan di salah satu cabang Bank BNI di Jakarta Selatan, Jumat (26/7/2013). PT Bank Negara Indonesia Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 4,28 triliun hingga semester I/2013, tumbuh 30,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2012 sebesar Rp 3,29 triliun. Menurut Direktur Utama BNI Gatot M. Suwondo penggerak utama pertumbuhan laba bersih perseroan dihasilkan melalui perolehan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang mencapai Rp8,89 triliun atau naik 23,1 persen dari periode tahun lalu. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM.BALIKPAPAN, - PT Bank Negara Indonesia (BNI) berhasil menambah sekitar  80% dari target penambahan 13.000 kartu kredit baru sepanjang tahun ini.

Fidi Firdaus, Pemimpin Sentra Bisnis Kartu BNI Area Kalimantan mengatakan, penyesuaian dari berbagai ketentuan Bank Indonesia mengenai kartu kredit memang membutuhkan waktu dan kini sudah menjadi aturan baku dalam bisnis kartu kredit.

"Kami menyadari ketentuan yang ada mulai dari syarat slip gaji, penghasilan nasabah minimal Rp 3 juta dan aturan lainnya sebagai upaya penyehatan bisnis kartu kredit sendiri. Oleh karenanya kami tunduk dan mengikuti aturan tersebut dan sejauh ini berjalan dengan baik," kata Fidi, Selasa (30/9/2014).

Dari sisi sales volume, kata Fidi juga menunjukkan progress yang cukup baik. Kendati pencapaian baru berkisar 65% per Agustus, namun BNI tetap optimistis target sales volume sebesar Rp 1,2 triliun bisa diperoleh hingga akhir tahun ini.

"Pencapaian target sales volume juga ikut ditentukan dari ekspansi kartu kredit baru, selama beberapa bulan ke depan nanti," ujarnya.

Diapun memproyeksikan bisnis kartu kredit masih memberikan potensi yang bisa digarap di wilayah Kalimantan. Kaltim pun tetap diprediksi memberikan kontribusi terbesar baik dari sisi sales volume maupun penambahan kartu kredit baru. "Kami melihat tahun depan masih potensial. Meski memang untuk ini tergantung dari ekonomi di wilayah tersebut," ujarnya. (may) 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini