TRIBUNNEWS.COM,LAMONGAN - Harga jual komoditi kacang kedelai lokal di sejumlah pasar tradisional di Lamongan membaik.
Meski memasuki musim panen, harga bahan baku utama pembuatan tempe ini justru naik dari Rp 6 ribu perkilogram menjadi Rp 7 ribu perkilogram.
Kenaikan tersebut merata terjadi di empat pasar tradisional yang dipantau Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Diskopindag) setempat.
Seperti diungkapkan Plt Kadiskopindag Setyo Basuki, Senin (20/10) empat pasar tersebut adalah di Pasar Sidoharjo Lamongan, Pasar Babat, Pasar Blimbing dan Pasar Mantup.
Disebutkan, di Pasar Sidoharjo dan Babat harga jual kedelai ini mencapai Rp 7 ribu perkilogram, naik Rp 1.000 dibanding harga jual minggu lalu yang sebesar Rp 6 ribu perkilogram.
Sedangkan di Pasar Blimbing Paciran, minggu lalu kedelai yang dijual Rp 6.300 perkilogram, minggu ini naik menjadi Rp 7.300 perkilogram.
Sementara di Pasar Mantup/Mantup naik dari Rp 6.2000 perkilogram menjadi Rp 7.200 perkilogram.
Komoditi lain yang mengalami kenaikan adalah bawang merah yang naik Rp 13 ribu perkilogram menjadi Rp 15 ribu perkilogram di Pasar Sidoharjo.
Sementara di tiga pasar lainnya malah kompak turun hingga Rp 2 ribu perkilogram.
Seperti di Pasar Babat yang turun dari Rp 12 ribu perkilogram menjadi Rp 10 ribu perkilogram.
Di Pasar Blimbing turun dari Rp 14.500 perkilogram menjadi Rp 12.500 perkilogram dan di Pasar Mantup harga jual minggu ini Rp 12 ribu, atau turun dari harga minggu lalu yang sebesar Rp 14 ribu perkilogram.
Komoditi jenis sayuran lain juga mengamalami kenaikan harga. Seperti wortel yang naik dari Rp 5.500 perkilogram menjadi Rp 7.500 perkilogram di Pasar Babat.
Sedangkan buncis naik Rp 2 ribu perkilogramnya di Pasar Blimbing, yakni dari Rp 8 ribu perkilogram menjadi Rp 10 ribu perkilogram.
Data dari Dinas Pertanian dan Kehutanan Lamongan, total sasaran panen kedelai di Lamongan tahun ini diperkirakan mencapai 21.122 hektar.
Dengan produktivitas sebesar 14 kuintal perhektar dan sasaran produksinya sebesar 29.568 ton.