News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bocah Pembusukan Kaki

Tomboy, Elda Tak Sabar Bermain Bola Lagi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Elda didampingi adiknya memperihat kaki palsunya saat di Kantor Harian Surya, Kamis (23/10/2014).

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA -Perjalan gadis kecil ini nyaris luput dari pengamatan pemerintah.kakinya harus diamputasi, kini ia punya harapan baru.

Setelah menjalani masa rawat jalan beberapa bulan terakhir, Rienelda Christiani Ningrum alias Elda, bocah yang harus menjalani amputasi kedua kakinya karena pembusukan, akhirnya bisa mendapat sepasang kaki palsu.

Meski belum bisa menggunakan kaki palsu itu, Elda tetap bersemangat dan ceria menjalani aktivitas dengan kondisi yang dimilikinya.
 
Bocah perempuan berusia lima tahun itu menyebut saat ini ia senang sudah bisa bermain aktif, termasuk dengan adiknya, Veronica Christiani Ningrum. Saat ditanya keinginannya setelah mendapat kaki palsu, ia kembali menyebut ketertarikannya pada sepak bola.

“Ingin nendang bola lagi, mau main sepakbola,” ujar Elda saat mengunjungi Kantor Redaksi Harian Surya(Tribunnews.com Network), Kamis (22/10/2014).

Elda yang datang didampingi kedua orantuanya, Firdaus Nugraha dan Rumiati, serta Daniel Rongrong yang menjadi pendamping, lalu menunjukkan kaki palsu yang baru didapatnya.

Sepasang kaki palsu yang diambil dari RSU Dr Soetomo itu dilengkapi sepatu warna hitam.

“Ini baru saja dapatnya, dia belum terbiasa pakai, nanti pelan-pelan kami bantu membiasakan diri memakainya,” ujar Firdaus, ayah Elda. Saat berada dikantor Harian Surya Elda memang masih enggan mengenakan sepasang kaki palsu barunya. Ia justru terlihat aktif berlarian kesana-kemari dengan kondisi kakinya yang telah diamputasi sebatas 7 cm di bawah lutut.

Firdaus menambahkan, anak sulungnya itu memiliki mental yang kuat. Meski kondisi fisiknya terbatas, Elda tidak pernah merasa minder dan mengeluh.

Anak perempuan yang dikenalnya memiliki sikap tomboi itu tetap aktif bergaul dan bermain selama masa rawat jala selama ini.

Elda yang tinggal di kawasan Gresik PPI Pasar pada 12 Maret 2014 lalu dilarikan ke RSU Dr Soetomo dalam kondisi kedua kakinya yang membusuk.

Sebelum dibawa ke Rumah sakit, bocah kelahiran 19 Mei 2009 itu hanya dirawat seadanya oleh keluarganya yang tingkat ekonominya terbatas.

Dari dukungan Pemkot Surabaya, RSU Dr Soetomo dan beberapa donatur Elda menjalani perawatan dan penanganan medis hingga diambil keputusan amputasi.

Bocah yang sempat bersekolah TK lalu berhenti karena sakit itu baru bisa pulang ke rumah pada 12 Mei 2014.

Dalam beberapa bulan terakhir, pihak keluarga Elda yang mata pencahariannya menjual roti di pasar harus menjalani periksa dokter ke rumah sakit satu hingga dua kali seminggu.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini