Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Dinas Perhubungan (Dishub) benar-benar merealisasikan janjinya.
Pembatas jalan di sepanjang Jalan Panjaitan yang dipasang warga diganti dengan kone dan separator, Sabtu (25/10/2014) pagi.
Pengamatan Surya Online(Tribunnews.com Network), tidak semua pembatas jalan yang dipasang warga diganti.
Pembatas jalan di sisi timur masih berupa batu, bambu, atau peralatan seadanya. Tidak ada tali penghubung antar kone atau separator. Akibatnya banyak pengendara yang melintas di jalur khusus mikrolet.
Kepala Dishub Kota Malang, Wahyu Setianto mengungkapkan pemasangan pembatasan itu berdasar hasil evaluasi Dishub.
Wahyu mengaku setuju pendapat warga bahwa pengendara di Jalan Panjaitan melaju dengan kecepatan tinggi.
“Kami pasang pembatas itu agar pengendara mengurangi kecepatan,” kata Wahyu kepada Surya Online(Tribunnews.com Network).
Menurutnya, Dishub sengaja tidak memasang tali untuk menghubungkan antar kone atau separator.
Dia khawatir pemasangan tali akan memicu kecelakaan. Biasanya pengendara motor masih sering bermanuver dengan melintas di jalur mikrolet.
Dia tidak dapat memastikan sampai kapan pembatas jalan itu dipasang. Dishub akan menyesuaikan dengan kondisi di lapangan. Dishub akan selalu mengevaluasi efektivitas pemasangan pembatas jalan tersebut.
“Pemasangan pembatas itu sesuai keinginan warga. Pengendara juga harus mengutamakan keselamatan pejalan kaki,” tambahnya.
Terkait rencana kegiatan warga pada Senin (27/10/2014) nanti, Wahyu mengaku sudah mengetahuinya.
Tapi dia menegaskan kegiatan tersebut bukan demonstrasi atau pemblokiran jalan.
Menurutnya, kegiatan itu hanya acara hiburan.
“Ada selebarannya. Itu bukan demo,” terang Wahyu.(m zainuddin)