Laporan Wartawan Tribun Batam, Elhadif Putra
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Seorang oknum anggota Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Kepri) memukul seorang staf maskapai Garuda Indonesia, Abdul Ghani, Jumat (24/10/2014). Peristiwa berlangsung di ruang tunggu Gate A3 lantai II Bandara Hang Nadim, Batam.
Aksi arogan oknum anggota kepolisian tersebut juga terekam di kamera CCTV di ruang tunggu Bandara Hang Nadim. Saking arogannya, oknum tersebut sampai menunjukkan kartu identitasnya sebagai anggota kepada korban.
"Tahunya dia polisi Polda Kepri karena menunjukkan kartu identitasnya. Kami tanya ke Polsek Nongsa, ternyata pelaku berpangkat AKBP," ujar Station Manager Garuda Batam Timbul Panjaitan kepada Tribun, Minggu (26/10/2014).
Timbul mengatakan, arogansi yang diperlihatkan oknum tersebut lantaran tidak sabar mengantre. Korban, saat itu meminta para penumpang mengantre saat memasuki pesawat agar berdesak-desakan.
Saat giliran meminta penumpang bording nomor 21 hingga 32 untuk memasuki pesawat, oknum perwira polisi yang mendapat tempat duduk nomor 28 tersebut tiba-tiba menonjok korban.
"Pelaku waktu itu diminta antre. Tepatnya pesawat Garuda tujuan Jakarta dengan nomor penerbangan GA 159 sekitar pukul 19.00 WIB," lanjut Timbul.
Dia juga sangat menyayangkan terjadinya insiden tersebut. Karena menurutnya, Maskapai Garuda Indonesia memiliki prosedur (SOP) saat penumpang akan menaiki pesawat. Prosedur itupun berguna untuk kenyamanan para penumpang.
"SOP-nya, penumpang menaiki pesawat itu berdasarkan nomor urut tempat duduk (seat). Itu juga harus dilakukan mulai dari belakang hingga ke depan," katanya lagi.
Setelah pemukulan, pihak Garuda Indonesia langsung melakukan visum kepada Abdul Ghani yang menjadi korban. Atas insiden ini juga, pihak Garuda Indonesia akan menemui Kapolda Kepri Brigjen Pol Arman Depari.
"Langsung visum di rumah sakit Awal Bros (RSAB) Batam. Namun, hanya hasil visumnya belum diketahui," jelasnya.
Hingga saat ini, belum diketahui oknum AKBP tersebut. Kabid Humas Polda Kepri, AKBP Hartono mengaku belum mendapat informasi tentang adanya pemukulan yang dilakukan oleh anggota Polda Kepri tersebut.