Laporan Wartawan Tribun Timur, Syamsul Bahri
TRIBUNNEWS.COM, BULUKUMBA - Risnawati (21) sapaan akrabnya Risna, mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Panrita Husada, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan tampaknya tak mau mengenang masa lalunya lagi.
Risna gadis asal Turungan Beru, Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba yang mendadak tenar di dunia maya dan di kalangan warga Bulukumba setelah menghadiri pesta pernikahan sang mantan pacarnya Rais (25) di Desa Lembanna, Kajang, Kamis (16/10/2014) lalu.
Ia dianggap bukan wanita seperti biasanya karena membuktikan dirinya untuk hadiri di pesta pernihakan sang mantannya yang mereka rajut tujuh tahun yang lalu.
"Sebenarnya masalah itu saya mau melupakannya dan tidak mengingat lagi, sakiiiittt....," kata Risna ketika mengisahkan perjalanan asmaranya dengan sang mantannya yang telah menikah dengan wanita lain itu, Selasa (28/10/2014).
Risnawati, gadis tenar di sosial media karena tangisnya di pelaminan Rais sang mantan kekasih mengungkapkan mengapa dia nekad pergi ke pernikahan pujaan hatinya itu.
Gadis belia yang baru saja mendapat gelar Alimadya Kebidanan itu, bercerita, bahwa niat awal pergi kepernikahan mantan pacarnya itu, lantaran memenuhi undangan. Juga sekaligus untuk menjalin silaturahmi dengan keluarga Rais.
"Jujur niatnya bukan cari sensasi, tapi ingin memenuhi undangan, sekali silaturahmi," Jelas Risna yang ditemui usai acara wisudanya di Hotel Clarion, Makassar, Kamis (30/10).
Soal, kejadian mengharukan diatas pelaminan itu, Risna mengaku itu karena spontanitas. Spontan memeluk Rais.
"Jujur itu spontanitas. Saya juga tidak mengerti kenapa bisa begitu," tambah Risna.
Risna mendadak tenar, saat video mengharukan Risna saat memeluk Rais mantan kekasihnya di atas pelaminan. Rais memilih menikah dengan wanita lain. Video ini telah ditonton puluhan ribu orang melalui situs Youtube.
Risna dan Rais pernah menjalin Cinta selama 7 tahun, kemudian kandas lantaran tak ada kesepahaman terkait uang mahar.
Tersandung Mahar
Mahasiswi asal Kabupaten Bulukumba yang jadi buah bibir di sosial media dua pekan terakhir ini mengungkapkan penyebab kegagalan mereka duduk bersanding di pelaminan.
Menurut gadis berusia 22 tahun ini, Rais dan keluarganya sudah dua kali bermaksud melamarnya.
Namun setiap keluarga lelaki yang dipacarinya sejak tujuh tahun lalu itu datang melamar, tidak terjadi kesepakatan soal uang panai.
"Karena tak ada kesepakatan itulah kami tak bisa bersatu," tutur Risna saat ditemui di kampusnya, Stikes Panrita Bulukumba, Kabupaten Bulukumba, Rabu (28/10/2014).
Dalam tradisi masyarakat Bugis-Makassar, uang panai merupakan prasyarat utama di mana calon mempelai laki-laki memberikan sejumlah uang kepada calon mempelai perempuan.
Uang ini akan digunakan untuk belanja keperluan mempelai wanita mengadakan pesta pernikahan.
Besarnya uang panai ini sangat dipengaruhi oleh status sosial calon mempelai wanita.
Uang panai juga biasanya diiringi permintaan mempelai perempuan berupa sompa (harta tidak bergerak seperti tanah atau kebun), dan erang-erang (asesoris resepsi pernikahan).