TRIBUNNEWS.COM,BATU - Ruang tahanan Polresta Batu, Malang, Jawa Timur tiba-tiba digemparkan dengan aksi bunuh diri, pelaku pencabulan berinisial SH (60) warga Desa Mendalan, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, Rabu (5/11) sekitar pukul 16.00.
SH adalah pelaku pencabulan terhadap anak di bawah umur, sebut saja Mawar (11) pada 25 Oktober lalu.
SH nekat bunuh diri sehari setelah berhasil ditangkap anggota Polresta Batu pada tanggal 4 Nopember.
Pria itu nekat mengakhiri hidupnya dengan memasukkan kepalanya di dalam bak kamar mandi berukuran kurang lebih 80 cm x 60 cm x 40 cm.
Di dalam bak tersebut terdapat air dengan ketinggian kurang lebih 40 cm.
Peristiwa itu pertama kali diketahui oleh salah satu tahanan lain yang akan mengambil air wudhu di dalam kamar mandi.
Sebelum mengakhiri hidupnya, SH tidak meninggalkan pesan apapun.
Informasi dari salah satu pekerja di Mapolresta Batu, sore itu, para perwira polisi yang mendengar peristiwa bunuh diri langsung menuju ke ruang tahanan.
Petugas yang berjaga di depan sel tahanan membuka dan beberapa anggota polisi sempat memberikan pertolongan karena masih ada detak nadi. SH lalu dibawa ke RS Hasta Brata.
Menurut keterangan Kapolresta Batu, AKBP Windiyanto Pratomo, tahanan diduga nekat mengakhiri hidupnya karena merasa malu dan menjadi omongan tetangganya di kampungnya.
“Memang yang bersangkutan menghendaki (bunuh diri), mungkin merasa bersalah karena (mencabuli) anak kecil,” papar Windiyanto saat ditemui di Mapolresta Batu, Kamis (6/11).
Windiyanto memastikan tidak ada unsur kekerasan dalam tubuh SH sebelum meninggal.
Apalagi, penanganan tahanan di Mapolresta Batu sudah sesuai prosedur. Bahkan, sehari sebelum SH masuk ada supervisi dari Polda Jatim dan dinyatakan sudah sesuai aturan.
“(Dari peristiwa itu) Setelah mendapat penjelasan dari pihak rumah sakit (Hasta Brata), keluarganya menerima dan (jasad) tidak boleh diotopsi. Keluarga juga menyampaikan terima kasih karena kami telah memberikan pertolongan. Sebetulnya kami ingin memvisum, tapi keluarganya tidak menghendaki,” terangnya.
Karena pihak keluarga menerima Pihak Mapolresta Jasad SH, sambung Windiyanto, jasad langsung diberikan kepada pihak keluarga Rabu (5/11) malam. Dan pada Kamis (6/11), pihak keluarga SH memakamkannya.(Iksan fauzi)