News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rekayasa Tembakan Polisi

Saya Tak Lari Kok Ditembak

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tersangka komplotan pencuri sepeda motor di 35 TKP di Lamongan yang terpaksa dilumpuhkan kakinya dengan timah panas yang dimuntahkan dari senjata polisi karena melawan dan kabur saat ditangkap, Senin (8/9/2014).

Pelaku memacu kecepatan motor saat polisi memberikan tembakan peringatan ke udara tiga kali.

Hingga tepat di Bundaran Waru, Sidoarjo, motor pelaku berhasil ditabrak petugas. Pelaku terjatuh lalu berusaha kabur ke semak-semak.

Ketika petugas berusaha mendekat, pelaku justru menyerang petugas Jatanras dengan senjata parang. Polisi terpaksa melepaskan tembakan ke arah dada pelaku.

“Saat itu juga pelaku kami bawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk mendapat pertolongan medis. Tapi, di tengah perjalanan ke RS, pelaku meninggal dunia,” tandas Awi Setiyono.

Melarikan diri dan melawan petugas seperti yang dijelaskan Kombes Pol Awi Setiyono itu memang prosedur tetap (protap) untuk melumpuhkan penjahat dengan peluru.

Tapi, toh ternyata muncul saja protes dari keluarga dan tersangka, dengan tudingan penembakan yang diterimanya justru karena polisi melupakan protap itu.

Surya mencoba mengungkap fakta-fakta penembakan.

Hasilnya? Ada tersangka yang mengakui ditembak karena memang melawan petugas atau lari. Tapi, ada juga yang mengaku ditembak, padahal mereka tidak melawan.

Sebagian dari mereka kami temui di lembaga pemasyarakatan, di tahanan, dan sebagian lainnya saat mereka sedang menunggu sidang di pengadilan.

Umumnya, mereka minta namanya dirahasiakan. Tapi, ada pula yang mau berterus-terang.

Dia adalah DS, remaja yang didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap dua pelajar di Gresik awal Oktober lalu. (idl/rbp/ben/day)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini