Sekarang, kita dengar dulu cerita Tantri yang tentu dipandang sebagai pengkhianat bagi negeri kelahirannya, Inggris, dan sekutunya, Belanda.
Ia menyadari, Belanda juga memusuhinya karena berperan menghalangi kembalinya kolonialisme di Indonesia.
“Secara pribadi, saya tidak membenci orang Belanda tapi semata-mata membenci kolonialisme Belanda,” tuturnya.
Tantri mengaku, usai konferensi pers itu diminta oleh seorang pemimpin untuk berkenalan langsung dengan Bung Karno.
Namun, Tantri menolak karena segan dan ingin segera kembali ke basis persembunyiannya.
“Hari berikutnya, berbagai pemancar radio menyiarkan kisah itu, dan aku merasa sedih dan heran setelah tahu kehidupan pribadiku lebih penting dalam pandangan pers daripada perjuangan 70 juta rakyat untuk merdeka,” tulisnya.
Bagaimana jalan hidup K’tut Tantri setelah Indonesia berdaulat penuh, apa mimpinya dan hari-hari terakhir wafatnya? Silakan ikuti tulisan besok. (yuli akhmada)