TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Aksi simulasi pembebasan sandera oleh teroris di Balaikota Malang, Jumat (14/11/2014), membuat sebagian pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkot Malang kaget.
Para PNS sedang mengikuti senam bersama di halaman belakang Balaikota Malang.
Begitu mendengar letusan senjata, sebagian PNS yang mengikuti senam di halaman belakang Balaikota berlarian menuju ke depan.
Mereka mencari sumber suara letusan di lingkungan Balaikota Malang. Para PNS bertambah kaget ketika melihat banyak anggota TNI membawa senapan laras panjang.
"Saya bersama PNS lain langsung lari ke depan begitu mendengar suara ledakan," kata seorang PNS Bagian Rumah Tangga Pemkot Malang, Endang.
Menurutnya, saat ada suara ledakan, kegiatan senam sudah hampir selesai.
Para PNS masih berkumpul di halaman belakang Balaikota. Tetapi, begitu ada suara ledakan, para PNS berlarian.
"Ternyata di Balaikota sedang ada simulasi pembebasan sandera dari teroris oleh TNI," ujarnya.
Kepala Bagian Humas Pemkot Malang, Alie Mulyanto mengatakan, tidak semua PNS tahu kegiatan simulasi pembebasan sandera dari teroris.
Wajar saja jika sebagian PNS kaget ketika ada kegaduhan di lingkungan Balaikota Malang.
"Beruntung kegiatan dilakukan tidak pada jam kerja. Kalau jam kerja, mungkin suasananya tambah ramai," katanya.
Sebelumnya, pasukan Yonif 500/Raider menggelar simulasi pembebasan sandera oleh teroris di Balaikota Malang, Jumat (14/11/2014). Dalam simulasi itu, 10 orang teroris meneguasai gedung Balaikota Malang.
Kawanan teroris bersenjata lengkap menyandera Wali Kota Malang, M Anton. Kantor Wali Kota Malang mengalami kondisi darurat.
Kabar dikuasainya Balaikota Malang diketahui intel di wilayah Kota Malang. (sha)