TRIBUNNEWS.COM,SOLO - Aksi bentrokan antar pemuda kembali terjadi di Solo.
Sebanyak enam orang menjadi korban bentrokan antara Barisan Muda Indonesia atau Dewan Muda Complex (BMI/DMC) dengan perkumpulan beladiri.
Keenam korban ini kebanyakan mengalami luka bacok di bagian kepala maupun di bagian tubuh lainnya.
Bentrokan berawal dari ratusan anggota perkumpulan beladiri yang menunggui jalannya sidang kasus pembuhunan warga Kadipiro, Solo yang juga mahasiswa Universitas Slamet Riyadi (Unisri), Danang Rusbiyantoro (24), Senin (17/11) pukul 10.00 WIB.
Diduga, terdakwa merupakan anggota dari DMC dan ratusan anggota perkumpulan beladiri ini ingin hukuman seberat-beratnya bagi terdakwa.
Usai persidangan, pukul 12.00 ratusan anggota perkumpulan beladiri yang berkumpul di depan kantor PN Solo akhirnya membubarkan diri.
Belasan anggota melintasi sekretariat BMI di Jalan Popda 2, Banjarsari, Solo, dan melakukan perusakan yang menyebabkan pintu dan jendela yang terbuat dari kaca rusak.
Anggota DMC yang mengetahui hal ini langsung menuju sekretariat untuk mengejar pelaku, akan tetapi pelaku perusakan sudah tidak ada.
Namun belasan anggota lainnya dari perkumpulan beladiri yang melintas menggunakan pickup menjadi sasaran amukan anggota DMC, dan melempari mereka menggunakan batu.
Para anggota beladiri ini langsung tiarap maupun merebahkan badan, namun ada seorang anggota yang terkena lemparan di wajahnya.
Tidak terima akan lemparan ini, Senin malam harinya atau jam 22.00 WIB, ribuan anggota perkumpulan bela diri mendatangi kampung Nusukan untuk mencari anggota DMC.
Perusakan kembali dilakukan anggota perkumpulan beladiri ini di depan Pasar Nusukan.
Akibatnya beberapa kios bahkan ATM di depan pasar dirusak dan berusaha dicongkel. Beberapa orang yang ditemui juga menjadi korban walaupun mereka bukanlah termasuk anggota DMC.
Para korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Brayat Minulyo, Solo untuk segera ditangani.