TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Wakil Gubernur Kepri Soerya Respationo yang berada di Komplek Mako Brimop Polda Kepri di Tembesi, Batam, akhirnya dievakuasi. Soerya meninggalkan Mako Brimob dengan menggunakan kendaraan Barakuda sekitar pukul 23.30, Rabu (19/11/2014) malam.
Soerya berada di lokasi penyerangan Brimob Polda Kepri sejak Rabu siang. Tepatnya setelah menggelar konferensi pers bersama petinggi TNI dan Polda Kepri. Jika dihitung, Wagub "terjebak" di lokasi konflik sekitar hampir 8 jam.
Ketika diwawancara melalui sambungan telepon sekitar pukul 22.20 WIB, Soerya masih berada di dalam komplek Brimob tersebut. "Betul saya masih di dalam (Komplek Brimob)," ujar Soerya.
Soerya mengaku, dari tempat persembunyiannya tersebut masih terus terdengar suara tembakan yang berasal. "(suasana) Ketakutan dan mencekam situasinya agar segera dihentiikan," tegasnya.
Meski demikian, Soerya masih dapat ditelepon. Ketika ditanya apakah ia sudah makan, Soerya mengaku hanya memakan makanan ringan. "Ada kue-kue kecil," ujarnya.
Soerya mendatangi MMako Brimob pada Kamis sore untuk melihat langsung kondisi Mako Brimob yang pada Kamis siang ditembaki oleh oknum TNI. Ketika itu, Soerya ditemani enam staf Pemprov Kepri.
Di Mako Brimob itu, Soerya menggelar jumpa pers bersama Kasat Brimobda Kepri, Kombes Tory Kristianto yang diikuti sekitar enam wartawan.
Ketika jumpa pers digelar, tiba-tiba didapat informasi gudang senjata Yonif 134 Tuah Sakti yang letaknya tak jauh dari Mako Brimob dibobol orang tak dikenal.
Seketika juga, jumpa pers dibubarkan dan Wagub bersama wartawan serta staf Gubernur dievakuasi di dalam gedung Kompu A Pelopor. Evakuasi dilakukan sekitar pukul 17.30 WIB.
Hingga berita ini diturunkan, Wagub bersama para jurnalis masih bersembunyi di gedung tersebut. Bahkan ,gedung tempat mereka bersembunyi juga ditembaki.