TRIBUNNEWS.COM,BANYUWANGI - Pembagian dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) di Kabupaten Banyuwangi yang dimulai Kamis (20/11/2014) hari ini tidak sesuai data yang ada.
Banyak warga yang datang dengan membawa Kartu Perlindungan Sosial dan surat undangan dari RT belum bisa mendapatkan dana tunai Rp 400.000.
Untuk tahap awal, pembagian dana tunai untuk kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)bersubdisi ini dilakukan di Kantor Pos Banyuwangi.
"Saya ada kartu tapi belum dapat uangnya. Katanya belum ada datanya, tapi dijanjikan dapat pada program berikutnya. Padahal tahun lalu, cuman kasih kartu dan ktp sudah dapat uang," kata Slamet Hariyadi, seorang pedagang keliling.
Beberapa warga lain juga mengalami hal yang sama.
"Saya memang tidak ada undangan dari RT untuk pengambilan, tapi tahu saya hari ini ada pembagian dana BLT (Bantuan Langsung Tunai) ya saya datang ke kantor Pos, tapi ternyata data saya belum ada jadi tidak dapat," kata Yayuk Sutiana, yang menjadi tukang sapu di Dinas Kebersihan dan Pertanaman Kota Banyuwangi.
Eko Sumariyanto, Kepala Kantor Pos Banyuwangi menjelaskan, pihaknya hanya bisa membagikan PSKS sesuai data yang diterima dari Dinas Sosial.
Banyuwangi sendiri merupakan kabupaten di Jawa Timur selain Kota Surabaya yang mendapatkan jatah pembagian tahap awal
Untuk hari ini, Kantor Pos Banyuwangi hanya mendapat 295 nama penerima, yang semuanya adalah warga Kecamatan Banyuwangi.
"Jadi diluar nama yang kami terima, tidak bisa dibagikan dananya. Mereka masuk program berikutnya," ucap Eko.
Eko menambahkan, untuk tahap awal ini, ada 8.540 penerima PSKS yang akan dilakukan secara bertahap di masing-masing kecamatan.
Adapun jumlah keseluruhan penerima dana bantuan ini mencapai sekitar 130.000 orang.
"Tahun lalu sekitar 130 ribuan orang yang dapat. Tapi jumlah pastinya kami, pihak kantor pos belum menerima data terbaru," kata Eko.
Diluar 8540 penerima PSKS, warga miskin akan mendapatkan dana bantuan melalui program yang baru, yakni e cash mandiri.
Namun mengenai jadwalnya, Eko mengatakan belum ada informasi yang pasti.
Sementara itu, warga yang mendapatkan dana Rp400.000 terlihat sumringah. Terlebih, harga kebutuhan pokok mulai melambung seiring naiknya harga BBM.
"Ya ini luamayan membantu. Saya ini cuman tukang becak yang penghasilannya ga tentu," kata Ahmad yang biasa mangkal di dekat Pasar Blambangan. (Wahyu Nurdiyanto)