TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Perempuan 33 tahun ini mengaku sangat merindukan keluarganya.
Ia ingin menunjukkan bahwa hidupnya telah terbebas dari narkoba dan HIV.
Tapi, ia khawatir kepulangannya akan membuat keluarga yang menyayanginya justru berantakan.
Ceria sekali perempuan itu. Berkali-kali ia tertawa lepas, keceriaan yang langka terjadi pada mantan pengidap HIV.
Saat ditemui Surya(Tribunnews.com Network) beberapa waktu lalu, ia siap bercerita blak-blakan seputar pengalamannya terjangkit HIV asal namanya disembunyikan.
Ia tertawa lebar ketika Surya menawarkan nama samaran "Angel".
”Saya dulu salah jalan, jadi pecandu (narkoba) sejak 1999, saat masih SMA,” kata Angel memulai cerita.
Angel mulai bisa lepas dari narkotika. Namun, sejak Februari 2009, ia sakit-sakitan dan sering keluar-masuk rumah sakit.
Penyakitnya pun bermacam-macam, mulai dari diare, demam, tuberkulosis, hingga dermatitis.
"Lalu, pada 24 Desember, malam Natal, saya divonis mengidap HIV/AIDS, sudah stadium empat,” tuturnya.
Penyakit ganas ini membuat Angel harus dirawat sebulan di RS swasta di Surabaya.
Kekayaan keluarga banyak tersedot untuk biaya pengobatan. Relasi dengan keluarga memburuk, terutama dengan dua kakak perempuannya.
Angel mengalah. Ia memilih sering meninggalkan rumah. Ia kerap tidur dan mandi di sebuah tempat ibadah di dekat rumah.
Kondisi Angel ini akhirnya diketahui pendeta di gereja tempat ia pernah menjadi jemaat.