Di sana, dia diberi tumpangan dan dirawat. Sang pendeta juga berupaya membantu merekonsiliasi hubungan Angel dengan dua kakak perempuannya. Sayangnya upaya itu belum berhasil.
”Waktu itu, orang tua saya sering datang ke gereja sambil mengantarkan obat-obatan ARV. Karena tidak bisa beraktivitas, saya disuapi jemaat. Kebetulan ada ibu-ibu yang ikut jaga di sana,” jelas Angel.
Terapi ARV dan dukungan moral dari sejumlah orang membuat Angel pelan-pelan bangkit.
Pada 2012, seiring dengan kesehatannya yang mulai pulih, dia mulai terlibat aktif sebagai pekerja lapangan di sebuah LSM Surabaya yang aktif mendampingi ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS).
LSM ini pulalah yang dulu turut mendampingi Angel selama masa pemulihan.
Saat ini, meski belum sembuh benar karena HIV, namun kekebalan tubuh Angel telah mencapai angka normal.
Berat badan kembali hampir seperti sediakala, saat belum terjangkit HIV.
”Saya ingin bisa kembali lagi berdamai dan berhubungan baik dengan kakak-kakak saya. Kalau sekarang belum bisa, saya yakin suatu saat pasti bisa,” pungkas dia. (ben)