TRIBUNNEWS.COM,BATU - Berbeda dengan Pemerintah Kota Malang yang membangun alun-alun kota menggunakan anggaran corporate social responsibility (csr) pihak ketiga, di Kota Batu, anggaran renovasi alun-alun dari APBD dan dialokasikan sebesar Rp 4 miliar.
Perlunya renovasi, kata Kepala Dinas PU CIpta Karya dan Tata Ruang (DCKTR), Arief Setiawan karena sejak dibangun tahun 2010 hingga hari ini belum pernah diapa-apakan sama sekali.
“Anggarannya sekitar RP 4 miliar. Ada penambahan fasilitas. Yang paling mahal lampu dinamis untuk ferris whell. Dan banyak pemeliharaan,” terang Arief, Selasa (9/12/2014).
Pemeliharaan itu seperti memperbaiki fasilitas beberapa air mancur akan dibuat lebih bagus.
Mengenai pendapatan alun-alun yang selama ini dikelola pihak ketiga, Arief menyatakan,
“Itu kan diserahkan kepada pihak lain. Penghasilannya untuk operasional alun-alun, misalnya keamanan, kebersihan, termasuk perbaikan ferris wheel,” katanya.
Lanjut Arief, biaya terbesar adalah untuk membeli lampu dinamis.
“Barangnya tidak kelihatan tapi harganya mahal,” ujar Arief.
Selain mengalokasikan miliaran rupiah untuk alun-alun, DCKTR juga akan merealisasikan pembanguan pusat olah raga terpadu di depan Stadion Brantas dengan alokasi anggaran RP 20 miliar.
Proyek tersebut sebenarnya sudah direncanakan tahun 2014, namun gagal terealaisasi.
“Nampaknya 2015 memungkinkan lalu diadakan lagi, perencanaannya sudah selesai. Mudah-mudahan Januari dilelang,” pungkasnya.(Iksan Fauzi)