TRIBUNNEWS.COM,SLEMAN – Ratusan warga di Kabupaten Sleman yang masuk dalam daftar Rumah Tangga Sasaran (RTS) belum mencairkan dana dari Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS).
Padahal, tanggal 11 Desember 2014 merupakan hari terakhir pengambilan dana tersebut.
Pantauan tribunjogja.com, Rabu (10/12/2014), deretan antrean warga terlihat di ruang tunggu Kantor Pos Sleman kendati tidak seramai pada saat pencairan di hari pertama, Minggu (1/12/2014).
Ratusan warga tersebut membawa Kartu Perlindungan Sosial (KPS) yang digunakan untuk mencairkan dana sebesar Rp 400 ribu.
Sementara, pada ruang tunggu terdapat pengumuman yang menyantumkan batas akhir pengambilan PSKS.
Dati Wardani (28) warga Temulawak, Triharjo, Sleman yang mencairkan dana PSKS mengakui tidak mengetahui batas akhir pengambilannya.
Ia hanya diberitahu oleh petugas Pemerintah Desa (Pemdes) untuk mencairkannya pada tanggal 10 Desember ke kantor pos setempat.
“Pada saat pengambilan awal saya telat. Oleh petugas kelurahan saya diminta untuk mencairkan PSKS langsung di Kantor Pos pada tanggal 10 Desember, tidak tahu terlambatanya kapan,” paparnya saat sedang menunggu panggilan petugas pencairan PSKS Kantor Pos Sleman.
Kepala Kantor Pos Sleman, Wahyu Indriyanto, mengatakan di Kecamatan Sleman terdapat 5.046 RTS.
Sementara yang belum mencairkan terdapat 690 RTS dan saat ini sedang dilayani di Kantor Pos.
“Untuk pembagian pertama dilakukan di kantor kecamatan dan masing-masing desa. Bagi yang belum sempat mencairkan, akan dilayani di kantor pos. Termasuk warga yang kehilangan KPS dan belum dapat mencairkan di hari pertama,” kata dia.