Menurut Abror, mengenai kuota atlet, itu sudah diputuskan oleh KONI Pusat dan telah disampaikan pada pertemuan KONI seluruh Indonesia.
"Itu keputusan dari KONI pusat, bukan keputusan kami. Dan itu telah disampaikan pada seluruh KONI daerah," kata Abror.
Mengenai keberadaan suporter di bulu tangkis, itu bukan alasan.
Buktinya, saat tidak ada suporter, atlet Jatim Sri Fatmawati bisa mengalahkan atlet Jakarta, Jauza Sugiarto yang merupakan anak dari Icuk Sugiarto.
Sedangkan mengenai didiskualifikasinya atlet tenis lapangan DKI, bukan Jatim yang melakukan protes.
"Itu bukan kami yang protes, tapi Kalsel yang protes, dan yang memutuskan adalah dewan hakim. Kami tidak ada sangkut pautnya," kata Abror. (ook)