News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ratusan Kantong Darah di PMI Tercemar Berbagai Penyakit Menular

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cek Darah: Seorang petugas mengecek kondisi darah di kantor Palam Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang, Jateng, Rabu (17/7/2013). PMI Kota Semarang mempuanyai pasokan terbanyak se Jateng yang mencapai 2.605 kantong darah dari segala golongan. Di tingkat Jateng tercatat 13.300 kantong darah sudah terkumpul untuk pasokan hingga Lebaran 2013. (Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan)

TRIBUNNEWS.COM,MADIUN - Ratusan kantong darah yang ada di kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Madiun, diduga teridentifikasi dan terdeteksi tercemar berbagai macam penyakit.

Rata-rata sejumlah penyakit yang ada di sekitar 266 kantong darah itu tercemar berbagai penyakit menular.

Di antaranya, Hepatitis B, Hepatitis C, Sipilis, serta HIV.

Oleh karenanya, rencana atas temuan itu, PMI Kabupaten Madiun bakal melaksanakan pendeteksian lebih dalam untuk dibawa ke laboratorium spesialis untuk menentukan kepastian kondisi kantong darah itu.

Jika dipastikan positif terdeteksi berbagai penyakit itu, maka ratusan kantong darah itu akan segera dimusnahkan agar tidak merugikan bagi pasien yang membutuhkan darah segar hasil donor darah itu.

"Untuk sekitar 266 kantong darah itu kami pisah dengan kantong dari yang sehat. Karena stok darah sehat masih ada 12.264 kantong darah," terang Kabag Pelayanan Donor Darah, PMI Kabupaten Madiun, Dony Dwi Setyawan kepada Surya, Minggu (14/12/2014).

Sebanyak 266 kantong darah yang terindikasi tercemar berbagai penyakit dan sudah dipisahkan itu, kata Dony diantaranya sebanyak 70 kantong darah diduga mengandung penyakit Hepatitis B, 26 kantong darah terdeteksi mengandung penyakit Hepatitis C, 115 kantong darah teridenfikasi penyakit silipis serta 15 kantong darah diantaranya terdeteksi terjangkit HIV.

"Temuan itu berdasarkan hasil uji laboratorium PMI yang masih berupa tahap awal. Untuk kepastiannya masih harus didiagnosa lagi dengan pengujian yang lebih rinci. Itu bisa dilakukan di sejumlah laboratorium dan rumah sakit spesialis penyakit dalam," imbuhnya.

Dony merinci, sampel darah yang didiagnosa lebih detail itu harus dibawa dan diuji tim dokter spesialis.

Yakni dokter spesialis penyakit dalam untuk Hepatitis B dan Hepatitis C serta dokter spesialis kulit dan kelamin untuk penyakit sipilis.

"Sementara untuk memastikan detail HIV dalam kantong darah itu maka akan di tes VCT di RSUD Dolopo misalnya yang selama ini menjadi rujukan tes VCT. Kalau positif ratusan kantong darah akan kami musnahkan demi keamanan," tegasnya.

Sementara itu, Dony mengaku pihaknya tidak mau dianggap kecolongan atas adanya ratusan kantong darah yang terdeteksi tercemar berbagai macam penyakit menular itu.

Alasannya, selama ini fenomenanya, para pendonor darah jika hendak dites darahnya, masih kebanyakan calon pendonor itu merasa ketakutan.

"Makanya, biasanya kami langsung mengambil darah pendonor tersebut asalkan kondisi pendonor sehat dan tidak merasakan dalam kondisi sakit. Setelah itu, kami ambil 5 cc dari total 350 cc darah yang diambil selama donor untuk dicek dilaboratorium," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini