TRIBUNNEWS.COM, SEMARAPURA - Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Klungkung, Bali bekerja keras menangani sampah pasca-Hari Raya Galungan yang mencapai 30 truk.
Jumlah ini terbilang meningkat 100 persen dibanding hari-hari biasanya yang hanya 15 truk setiap harinya.
Plt Kadis Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Klungkung, Wayan Sumarta di Semarapura, Jumat (19/12/2014) mengatakan, produksi sampah pada hari raya besar umat Hindu diperkirakan mencapai 210 meter kubik, belum termasuk sampah-sampah di daerah pedesaan.
Ia mengatakan, sampah di Desa Akah misalnya mencapai dua truk yang semuanya dapat ditangani dengan baik, mengerahkan belasan tenaga kebersihan Kota Semarapura.
Khusus untuk mengangkut sampah siaga empat orang sopir dan puluhan tenaga kebersihan, sehingga kebersihan tetap dapat terpelihara dengan baik.
"Empat orang sopir harus beberapa kali mengangkut sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA)," ujar Wayan Sumarta.
Pengangkutan sampah masih diperioritaskan pada tempat-tempat umum dan masih akan dilanjutkan beberapa hari ke depan, sehingga seluruh sisa-sisa yang tidak bermanfaat itu seluruhnya dapat ditangani dengan baik.
"Ya ini sifatnya insiden jadi semua kita kerahkan untuk angkut sampah pada pagi hari," ujar mantan Kadis Sosnakertran tersebut.
Volume sampah di Klungkung per hari mencapai 466,22 meter kubik di seluruh Klungkung termasuk Nusa Penida.
Hanya saja yang baru ditangai DKP sebanyak 112 meter kubik per harinya atau hanya 24 persenya.
Sisanya belum ditangani sebagai mana mestinya dan sebagian lainnya ditangani oleh masing-masing desa.
DKP mempunyai 13 armada truk, namun hanya lima yang bisa dimanfaatkan, sisanya ada yang rusak dan masih di bengkel.