TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Saimi (37), ayah Teguh, mengatakan tidak ada firasat yang ditunjukkan Teguh kalau ia mau bunuh diri.
Pasalnya, satu hari sebelum ditemukan tewas, Teguh sempat minta sejumlah uang sama Saimi.
"Dia minta uang untuk kebutuhan sehari-hari. Sebab itu, saya tidak kepikiran kalau dia mau bunuh diri. Kan mana ada orang bunuh diri minta uang," kata Saimi yang tinggal di Jl Simpang Reban Gajah Desa Terlangu Banyuasin III Banyuasin, Sumsel.
Dikatakan Saimi, ia menerima kabar dari petugas lapas untuk segera mendatangi lapas.
Saat itu, Saimi tidak tahu anaknya telah tewas karena petugas lapas belum memberitahunya.
"Saya kira mau mengurus kebebasan anak saya. Nggak tahunya kabar kematian anak saya," kata Saimi.
M Teguh (20) diketahui tewas tergantung dalam selnya, Jumat (19/12/2014) subuh. Warga Pangkalanbalai Banyuasin itu ditemukan tewas dengan leher terikat tali kulit di jendela selnya.
"Benar tadi ada petugas lapas anak melaporkan kejadian itu sama kita. Dugaan sementara, ia tewas gantung diri. Namun, kita masih menunggu visum dari rumah sakit," kata Kapolsek IB I Palembang, Kompol Dwi.
Kepala Divisi Permasyarakat Kemenkumham Sumsel, Subiyantoro, membenarkan kejadian itu.
Pihaknya sudah melaporkan kejadian ini ke aparat kepolisian untuk proses hukum selanjutnya.